Selasa, 23 Desember 2014

SOSIALISME di Dunia dan di Indonesia



A.                Pengertian Sosialisme

1.                   Arti Secara Harfiah
Berasal dari kata ”Socius yang artinya teman, Sahabat, Saudara dan sebagian lagi mengartikan Sosialisme sebagai hubungan persahabatan atau hubungan persaudaraan antara sesama manusia.
Pada Tahun 1840 di Eropa Barat ada gerakan sosialis kaum Buruh bersama liga keadilan (League Of The Lust) motonya All Man are Brothers (semua orang adalah saudara) kemudian tahun 1847 Liga keadilan dirubah nama menjadi Liga Komunis, Motonya Workers Of Country Unite artinya kaum pekerja dan semua negara bersatulah kemudian menjadi kalimat penutup dari manifesto komunis. Tahun 1803 di Italia ditemukan kata-kata socialism dan Socialist, tercetak dalam sebuah penerbitan tetapi dalam arti yang tidak jelas seperti yang kita kenal sekarang. Kemudian dijumpai kata Socialist untuk para pengikut gerakan koperasinya Robert Owen, sedang kata Socialisme terdapat dalam majalah Perancis ”Le Globe” tahun 1832 dibawah pimpinan Piere Leroux, majalah ini menyuarakan cita-cita Saint Simon, sedangkan arti kata sosialisme dalam majalah ini mencakup keseluruhan doktrin dari saint Simon Intinya beraneka ragam arti kata sosialisme itu dalam asal mulanya
2.                  Arti Secara Konseptual
Dalam kehidupan sehari-hari istilah Sosialisme digunakan dalam banyak arti. Istilah Socialisme selain bisa digunakan untuk menunjukan sistem ekonomi juga bisa digunakan untuk menunjukan aliran Falsafah, Ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau Gerakan.
Sosialisme adalah suatu ajaran atau Doktrin yang menekankan nilai-nilai kebersamaan pemilikan dan menentang adanya penguasaan barang-barang produksi terpenting oleh kelompok orang. Dalam pengertian ini Socialisme dipandang sebagai pedoman untuk mengatur pola-pola distribusi barang-barang produksi dan memberikan kesempatan yang sama bagi setiap orang untuk bisa menikmati hasil-hasil pembangunan, baik dalam bidang kebudayaan sosial maupun yang menyangkut materi. Comte De Saint Simon (1760-1825) mengemukakan bahwa pengaturan dunia ini seharusnya diserahkan kepada tangan-tangan orang yang berilmu pengetahuan, pengusaha-pengusaha Industri dan para seniman. Francois Marie Charles Fourier (1772-1837) juga Robert Owen (1771-1858) berusaha membentuk masyarakat kecil yang tidak (sekurang-kurangnya diharapkan tidak) mengenal kemiskinan dan penderitaan. Fourier mengajurkan supaya masyarakat kecil tadi diadakan sistem pendidikan yang sama bagi anak-anak tanpa membedakan yang miskin dan yang kaya. Pengaturan masyarakat ini diusahakan sedemikian rupa sehingga tiap anggota merasa puas dengan bidang pekerjaanya yang terbuka luas baginya dan dimana ia dapat pula memperhatikan Bidang kerjanya tanpa mengurangi, menurut Fourier akan menambah hasil produksi. Tetapi Fourier tidak menghendaki persamaan seluruhnya melainkan ia mengakui adanya herarkhi pendapatan usaha, menurut pendapatnya haruslah dibagi antara tenaga, kapital dan kecekatan (Talent) dengan pembagian yang terbesar disediakan untuk tenaga kerja.  Pekerjaan yang kurang disukai mendapat kompensasi yang lebih dibandingkan dengan bayaran yang diberikan kepada pekerjaan yang lebih disukai. Robert Owen menghendaki masyarakat yang benar-benar menjalankan persamaan. Hieraki yang dapat dibenarkan hanyalah berdasarkan umur.
Karl Marx (1818-1883) Melihat Negara sebagai sebuah alat  belaka dari kelas penguasa (berpunya) untuk menindas kelas yang dikuasai (yang tidak punya). Negara dan Pemerintah Identik dengan kelas Penguasa arrtinya sama dengan kelas berpunya, dalam sejarah umat manusia dikenal kelas pemilik Budak, Kelas Bangsawan (Tuan Tanah), Kelas Borjuis, Saat Hak dan keadilan adalah hanya sekedar ucapan penghias bibir saja dari pihak penguasa. Dialektika Marx mengemukakan sebernya bahwa perkembangan masyarakat Feodais kemasyarakat Borjuis, atau Kapitalis dan seterusnya kemasyarakat sosialis merupakan suatu kelanjutan yang tidak dapat dielakan. Tetapi ini tidak berarti manusia berdiam diri saja dengan menanti perkembangan itu berjalan sebagai maunya. Kelas-kelas itu endiri adalah kelas-kelas yang berjuang untuk kelasnya, jadi manusia yang dilihat oleh Marx adalah manusia yang berbuat. Bagi Marx masalah pokok bukanlah memahami sejarah atau dunia ini, melainkan bagimana mengubahnya manusia membuat sejarah sendiri marx pun melihat bahwa menciutnya kekuasaan golongan Feodal adalah dengan berjuang revolusi yang dilakukan oleh golongan Borjuis. Masa selanjutnya adalah masa sistem produksi sosialisme dimana klas pekerja yang berkuasa. Oleh sebab itu maka revolusi yang digambarkan oleh Marx terdiri dari dua tahap yaitu
a)      Pertama adalah revolusi yang dipelopori oleh golongan Borjuis yang hendak menghacurkan golongan Feodal
b)      Kedua Revolusi yang dilakukan oleh kelas pekerja dalam usaha menghancurkan golongan Borjuis.
Menurut Brinton 1981 Sosialisme diartikan sebagai bentuk perekonomian dimana pemerintah paling kurang bertindak sebagai pihak –pihak yang dipercayai oleh seluruh warga masyarakat dan menasionalisasikan Industri-industri besar seperti pertaambngan, Jalan Jembatan, Kereta api, serta cabang-cabang produksi lain yang menyangkut hajad hidup orang banyak . dalam bentuk yang paling lengkap sosilisme melibatkan semua alat-alat produksi termasuk didalamnya tanah-tanah persawahan oleh masyarakat dan menghilangkan untuk swasta.
Menurut Kamus Bahasa Indonesia Sosialisme adalah suatu ajaran atau Faham kenegaraan yang berusaha supaya harta benda, Industri dan perusahaan menjadi milik Negara.

Pandangan Sosialisme  menurut :
  1. Durkhiem bahwa Sosialisme merupakan suatu protes terhadap keadaan anomie, yakni keadaan dimana kaidah-kaidah mulai memudar kekuatanya
  2. Karl Marx Bahwa adanya persamaan kelas antara kaum kapitalis dan kaum Proletar, yang mengarah pada komunisme
  3. Robert Owen Bahwa ia mengharapkan terciptanya kerja sama yang tulus dan kesatuan tidak antara Pemerintah, Parlemen, Gereja, dan Rakyat.
  4. Lenin Vladimirilich, bahwa kapitalisme menciptakan situasi yang menggiring kaum pekerja (Proletar) kearah sosialisme.
B.                Asal Usul Sosialisme
Tidak mudah untuk menentukan kapan sosialaisme itu muncul pertama kali, sementara orang mengatakan bahwa kemakmuran yang Edial yang terdapat pada buku Plato yang berjudul Republik bersifat Sosialis karena kelas penguasanya tidak memiliki kekayaan pribadi dan sama-sama membagikan semua yang ada. Kitab Suci perjanjian lama yang mula-mula mengatur tentang kode sosialis yang mencakup perlindungan bagi para buruh wanita dan kaum yang lemah. Orang Kristen pertama menolak konsep miliku dan milikmu (Mine and Thire) dan mempraktekan sosialisme dalam kehidupanya sehari-hari. Pada Zaman pertengahan banyak sector dan gerakan terutama yang bersifat keagamaan, mengcam kekayaan dan perdagangan sebagai kejahatan dan tidak sesuai dengan kehidupan Kristiani , sebagai protes terhadap ketamakan yang meraja lela di dunia sekitarnya. Dalam Zaman Renaisace dan Reformasi bangkit lagi protes terhadap ketimpangan dan kemakmuran.
Sosialisme sebagai gerakan politik yang efektif dan terorganisir merupakan produk dari Revolusi Industri meskipun pada penjelasan-penjelasan dari masa-masa sebelumnya. Sosialisme sebagai kekuatan politik utama merupakan hasil dari kapitalisme Industri modern. Berlawanan dengan komunisme yang akan terjadi hanya negara-negara yang belum merasakan sepenuhnya dampak dari suatu revolusi dalam bidang Industri, Sosialisme demokratis terutama berkembang dalam masyarakat yang sudah mengalami Industrialisasi yang luas. Sosialisme yang kita kenal sekarang memiliki akar sejarah yang terjadi di Eropa abad ke 18 yakni Revolusi Perncis dan Revolusi Industri di Inggris. Kemudian Sosialisme menyebar cepat ke segala Penjuru dunia.
Dalam proses penyebaran, sosialisme mengalami banyak perkembangan baik dalam bentuk maupun isi ajaran. Sekalipun demikian setiap sosialisme yang tumbuh diberbagai kawasan dan negara memiliki prinsip-prinsip dasar yang sama, yakni penghapusan hak-hak pribadi, pemberian kesempatan yang sama bagi setiap 0rang, perhatian terhadap hakekat kehidupan sosial setiap orang dan sikap optimis. Baik kapitalisme maupun sosialisme tergabung dalam kelompok yang didominasi oleh konsep ekonomi kemakmuran, sedangkan Fasisme dan komunisme tergabung dalam kelompok ekonomi terpimpin, Kapitalisme menekankan kemakmuran dan usaha pribadi sedangkan sosialisme memegang keyakinan pada kemakmuran dan usaha kolektif yang produktif. Sosialisme yaitu melestarikan kesatuan faktor tenaga kerja dan pemilikan.
Secara garis besar asal usul sosialisme adalah sebagai berikut :
1.                  Revolusi Industri
Masyarakat Eropa sejak abad ke 15 sampai 17 sedang beralih dari masyarakat yang kehidupanya terutama dari pertanian dan kerajinan tangan yang menghasilkan produksi untuk keperluan sendiri, menjadi masarakat yang bersumber pada perdagangan dan kerajinan tangan dalam bentuk Manufaktur.
Di Inggris pada abad pertengahan abad ke 18 ditemukan mesin pemintalan benang serta mesin  tenun yang baru , ditambah dengan penggunaan tenaga air terjun dana penemuan tenaga uap dari air mendidih , maka berubahlah dengan cepat perusahaan-perusahaan tersebut. Bengkel-bengkel yang dulunya banyak menggunakan tenaga manusia berubah menjadi pabrik-pabrik modern, mesin mulai mengganti tenga manusia.
Perubahan dalam masyarakat Eropa Barat bermuara pada Revolusi Industri yang mempertemukan Kapitalisme dewasa dengan Revolusi Teknik. Dan Gemuruh revolusi Industri tidak hanya menciptakan untung tetapi juga menghasilkan penderitaan kaum  buruh. Proses peralihan yang dahsat ini terjadi pada abad ke 18 di Inggris gerak permulaanya dibidang Industri tekstil, dengan Penemuan-penemuan James Watt. Menimbulkan Eksploitasi atau pemerasan terhadap kaum buruh. Oleh kaum Borjuis. Situasi pada akhir abad ke 18 menunjukan bahwa kekuatan kaum borjuis sedang naik, dan mereka sedang merebut kedudukan sosial yang lebih tinggi lagi. Dan dalam mencapai tujuan itu maka kaum Borjuis berhadapan dengan kaum Feodal, kaum Bangsawan, Kaum Gereja, yang mengelilingi raja-raja. Adapun kaum Proletar masih dalam permulaan pertumbuhan dan belum merupakan suatu kelas yang kuat benar.
2.                  Revolusi Perancis
Kondisi dan situasi di Perancis pada akhir abad ke 18 masih sedemikian rupa, sehingga kaum proletar bersamaan dengan kaum taninya dapat dipergunakan kekuatanya untuk menghantam kaum Gereja dan kaum Feodal. Disinilah letak semanagat rakyat jelata dalam Revolusi Perancis yang berkobar tahun 1789
Dalam Revolusi ini Kaum Borjuis merupakan kaum pimpinan sedangkan Kaum Proletar masih belum tumbuh menjadi kelas tersendiri lepas dari kelas borjuis. Sehingga kaum Proletar masih erat kaitanya dengan kepentingan kaum Borjuis. Tahun 1793-1794 Kaum Proletar bangkit melawan kaum Borjuis ditengah-tengah Golonganya Revolusi Perancis.
C.                Sejarah Perkembangan Sosialisme
Sosialisme menyebar cepat keseluruh penjuru Dunia dalam proses penyebaran Ini sosialisme mengalami banyak perkembangan tetapi setiap sosialisme yang tumbuh diberbagai kawasan dan Negara memiliki prinsip dasar yang sama, yakni penghapusan hak-hak pribadi, pemberian kesempatan yang sama bagi setiap orang, perhatian terhadap hakekat kehidupan sosial setiap orang dan sikap optimis.
Di Indonesia dikenal Sosialisme Pancasila, yaitu Permusywaratan antara sosialisme dan Ideologi Pancasila yaitu persenyawaan antara sosialisme dan Ideologi Pancasila, yang terkadung  dalam pasal 33 UUD 1945. Sossilaisme Pancasila mempunyai Hak dan Kewajiban untuk mensukseskan pendalaman Pancasila yang berusaha mengadakan keseimbangan antara milik individu dan milik bersama. Sekalipun terdapat berbagai macam tipe teori sosialisme pada berbagai negara di dunia tetap ada hal umum yang mencirikanya, mereka berupaya untuk mengubah struktur lembaga-lembaga kapitalis dan menggantikannya dengan lembaga-lembaga baru yang ditunjukan untuk membangun dunia baru yang lebih baik
Sosialisme modern, seperti halnya Kapitalisme tumbuh dari Revolusi Industri. Di Ingris sudah muncul sistem pabrik para pengkritik orde baru disana menjumpai kondisi-kondisi kejam  dan dipekerjakan dengan Kondisi buruk di  pabrik-pabrik dan pada tambang batu bara disamping itu terlihat kota yang dapat penduduknya makin banyak pekerja yang menentang penggunaan mesin-mesin baru di Perancis peperangan yang berlangsung lama memperlihatkan bahwa beban pajak makin menekan rakyat yang harga membiayai pemerintahan korup tahun 1789 terjadinya revolusi yang mengakibatkan adanya perombakan sosial terbesar dalam sejarah dunia. Di Jerman Produsen-produsennya mulai membangun Industri-industri yang sanggup bersaing dengan Industri Inggris.
Berdasarkan perkembangan-perkembangan tersebut terlihat timbulnya berbagai reaksi hebat terhadap Kapitalisme. Maka sosialisme dalam perkembangannya muncul menjadi berbagai aliran yaitu :
a.    Sosialisme Utopis
b.    Sosilaisme Ilmiah



1.                  Sosialisme Utopis
Istilah Sosilaisme Utopis ini diberikan karena More pernah menulis tentang sebuah negara Impian dalam sebuah tulisanya yang sangat terkenal “Utopia” pertama ditulis dalam bahasa latin tahun  1516 dan diterjemahkan dalam bahasa Inggris tahun 1551.am buku tersebut More menjelaskan bahwa disebuah pulau Khayal bernama Utopia yang juga dapat ditafsirkan sebagai sebuah negara. Semua milik merupakan milik bersama, semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama, dimana makanan serta segala kebutuhan lainya disediakan secara bersama-sama pula. Untuk menghasilkan barang dan jasa semua orang harus bekerja tapi tidak perlu mati-matian cukup sekedar dapat memnuhi kebutuhan. Toleransi hidup bermasyarakat ditanamkan, pemerintahan dijalankan secara demokratis dimana pimpinan adalah merupakan hasil pemilihan rakyat.
Sir Thomas More dalam bukunya yang berjudul “Utopis” merupakan suatu serangan terhadap keburukan-keburukan berupa kemiskinan, perhamburan, pengangguran dan Lembaga-lembaga “Hak milik Privad´Morer mengkritik kondisi-kondisi di Inggris dan negara –negara Eropa tertentu yang terlihat pada permulaan abad ke 16. Ia menganjurkan didirikanya sebuah negara Utopis dimana semjua orang bekerja dengan gembira, dimana banyak kesempatan untuk memperkaya diri secara kultural dan terdapat demokrasi dan semua warga masyarakat bekerja untuk kepentingan masyarakat. Inggris dan Perancis yang menganjurkan dibentuknya masyarakat-masyarakat modul yang berdikari dimana alat-alat produksi dimiliki secara kolektif dan Pemerintahaan dilaksanakan secara Voluntary dan Demokratik
Di Inggris adalah Robert Owen (1771-1858) di Perancis adalah Charle Founev (1772-1837) Peranan Owen sebagai seorang perombak sosial sangat berperan dlam pembentukan Undang-Undang Pabrik guna melindungi para pekerja Pabrik The Farthory Agustus tahun 1844. Pada tahun 1844 muncul aliran di Inggris dikenal sebagai Fabian sosilism sebagai cabang sosilisme Utopis dianjurkan perombakan secara Gradual/ Revolusioner didalam sebuah kerangka dasar Demokratik.
2.                  Sosialisme Ilmiah
Menurut Pendapat Engels bahwa sosialisme ilmiah didasarkan atas dua penemuan baru dalam bidang hukum perkembangan mesyarakat yakni pengakuan tentang perkembangan sejarah menurut konsepsi materiaisme historis dan pengakuan tentang adanya nilai lebih sebagai dasar produksi sistem kapitalis.
Marx dengan Histori materialisnya menegaskan bahwa unsur pokok penggerak sejarah adalah tenaga produktivited manusia, berdasarkan dorongan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kebendaan ekonominya, jadi dorongan –dorongan utama adalah keadaan sosial ekonomi, tingkat produksi masyarakat, tingkat kehidupan materiil dari masyarakat tersebut. Menurut Marx bahwa keadaan Sosialis ekonomis adalah hal yang terpokok karena merupakan dasar landasan bagi segala bangunan yang berupa alam pikiran dan cita-cita.
Perkembangan ajaran dan gerakan sosialisme Ilmiah dapat dilihat sebagai berikut :
Zaman Karl Marx – Engels Tahun 1818-1841 Pandangan Marx sangat dipengaruhi oleh dialektiknya Hegel, Materialisme dan Atheismenya Feurbach. Kemudian tahun 1842-1849 Karl Marx mulai memperkenalkan dan mengembangkan teori-teori dasarnya yang mencerminkan Manifesto komunis yang didalamnya terdapat penjelasan secara klasik tentang ide-ide dasar dari sosialisme Ilmiah dan penjelasan-penjelasan tentang sejarah timbulnya Kaum Borjuis dan kaum Proletar., tentang hubungan kaum Proletar dan kaum Komunis, tentang literatur sosialis dan komunis dan tentang posisi kaum komunis dalam hubunganya dengan bermacam-macam partai oposisi. Tahun 1849-1864 Marx Memperdalam Teori-teori dasarnya dibidang ekonomi, sedang tahun 1864 – 1883 Marx memusatkan perhatian dan energinya pada penulisan bukunya Das Kapital, sambil memimpin perjuangan kaum Buruh dalam Internasional ke 1. Menurut Lenin dalam keempat Zaman tersebut Marxisme belum merupakan sebuah doktrin yang dapat menguasai seluruh gerakan kaum buruh dan gerkan sosialisme dan teori perjuaangan kelas.
Periode tahun 1872-1904 Kapitalisme Modern telah memasuki kapitalisme dalam tingkat tertinggi atau Imperialisme modern dimana monopoli-monopoli raksasa mulai melebarkan sayapnya tidak saja dibidang perdagangan dan Industri saja tetapi juga dibidang Perbankan. Dalam periode ini Marxisme tidak hanya mencapai kemenangan tapi dapat melebarkan sayapnya, dan hal ini menurut Lenin harus dibarengi dengan dialektika hukum sejarah yaitu bahwa lawan-lawan Marxisme yang tidak dapat menahan kemajuan Marxisme dan menggunakan Marxisme sebagai kedok untuk menutupi arti Marxismenya. Semua karya-karya Lenin berinti suatu kelanjutan dari Marxisme dalam situasi dan kondisi sejarah yang lebih berkembang dari masa Karl Marx dan Engels. Lenin menetang keras aliran Dogmatisme dalam barisan gerakan kaum buruh Internasional, juga menentang aliran Oportunisme, Revisionisme, yang hendak melunakan mencairkan jiwa Revolosioner dan Internasionalismenya.
Pola perkembangan Sosialisme Ilmiah dapat dibagi menjadi :
a.       Sosialisme Demokratis
b.      Sosialisme Komunis
c.       Eurokomunisme
d.      Teori dan Praktek sosialisme
a.                  Slosialisme Demokratis
Terdapat dua kelompok besar yang sangat berbeda yaitu Sosial Demokrat dan sosialisme yang merupakan tahab awal dari komunisme suatu tahab yang dalam masa mendatang akan menjadi Komunisme penuh (Full Comunism) kelompok yang terakir ini bertumpu pada  ajaran Marxisme Leninisme. Perbedaan yang paling menonjol antara kedua kelompok ini adalah bahwa Demokrasi sosial melaksanakan cita-citanya melalui jalan Revolusi, persuasi dan tanpa kekerasan.
Sedangkan Marxisme Leninisme bahwa cita-cita hanya dapat dicapai dengan menghacurkan masyarakat lama melalui suatu Revolusi Sosialisme yang berdasar pada Demokrasi sosial tumbuh di negara-negara barat yang Industrinya sudah sangat maju dengan sistem ekonomi yang bercorak Kapitalis, sedangkan sosialisme yang lain tumbuh di Eropa Timur yang struktur masyarakat dan ekonominya berlandaskan Komunisme. Pada permulaan berdirinya partai-partai Marxis pada akir abad ke 19 semula partai memakai nama sosial Demokrat. Penggunakaan nama itu dalam arti sebagai sosialisme yang moderat baru tahun  1903, ketika Muncul perpecahan dalam tubuh partai Buruh Demokrat Rusia antara Kelompok Bolshevik yang ingin mengadakan perubahan secara radikal dengan kelompok Menshevik yang ingin mengadakan perubahan secara damai dan dengan persetujuan rakyat akhirnya kelompok Bolshovik menarik diri dari partai tersebut dan mendirikan partai baru yang lebih revolusioner yaitu Partai komunis Rusia.
Perkembangan Sosialisme Demokratis, umumnya Sosialisme yang dianut oleh partai-partai dari kaum sosial demokrat di Eropa Barat mempunyai azas dan pemikiran yang terdapat dalam konsensus sosial demokrat. Dan Partai-partai ini bersikap kritis terhadap milik pribadi dari lat-alat produksi, berusaha meniadakan ketimpangan-ketimpangan dalam masyarakat melalui pemerataan pendapatan Nasional yang lebih adil, sehingga dengan ini perlu mengatur masyarakat melalui aparatur negara dan menyelenggarakan ekonomi terencana serta lebih mengutamakan kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi. Dalam pelaksanaanya lebih cenderung melakukan pembaruan-pembaruan dengan mentaati prosedur konstitusional melalui jalan Parlementer, mereka menjunjung tinggi hak-hak azasi dan pemilihan umum yang bebas serta demokratis.
Jadi sosialisme dalam arti Sosial Demokrat  dewasa ini merupakan usaha untuk menyelaraskan perencanaan ekonomi, pengendalian pasaran, Nasionalisasi, sebagaian Industri melalui proses parlementer politik dengan mempertahankan kebebasan-kebebasan yang biasa dianut pikiran-pikiran Liberalisme.
Sosialisme timbul di Eropa pada awal abad ke 19 karena keprihatinan terhadap ekses-ekses dari Revolusi Industri, Industri yang telah membawa kesengsaraan terhadap rakyat kecil, banyak tumbuh kota penuh sesak, muncul banyak penyakit, timbul persaingan dari berbagai kalangan untuk mendapatkan upah. Dari kondisi tersebut beberapa cendekiawan di Perancis dan Inggris ingin memperbaiki keadaan tersebut. Umumnya mereka mencita-citakan suatu masyarakat yang lebih egaliter dimana kekayaan dibagikan secara merata, milik pribadi dan persaingan dibatasi.
Saint Simon (1760-1850) Berpendapat Bahwa Masalah-Masalah Sosial Dapat Diatasi Jika Masyarakat Diatur Menjadi Asosiasi Produktif Yang Pimpinanya Diserahkan Pada Para Tehknokrat dan ahli-ahli Industri, mereka ingin agar alat-alat produksi menjadi milik masyarakat, tapi tidak bermaksud  menghapus milik pribadi selama merupakan hasil karya sendiri.
Fourier (1772-1837) berpendapat bahwa suatu kehidupan yang sehat hanya dapat dicapai dalam kesatuan–kesatuan kecil. Menurutnya tiga unsur yaitu Modal, Buruh dan Bakat harus bekerja sama secara harmonis. Sedangkan Robert Owen berusaha mengurangi Jam kerja, melarang anak dibawah umur untuk bekerja, mendirikan sekolah tanpa dipungut beaya, Owen lebih berhasil usahanya mendirikan koperasi dibidang produksi dan Konsumsimembantu pendirian dan Koordinasi antara serikat-serikat kerja, sehingga dia dikenal sebagai Bapak Koperasi Inggris. Namun ketiga orang ini tidak berhasil dalam menerapkan cita-citanya karena mereka terlalu naif dan tidak menyadari bahwa tanpa konsepsi yang jelas mengenai bentuk masyarakat yang ingin dibentuk serta upaya untuk mencapainya maka cita-cita akan tetap angan-angan saja, sehingga mereka diberi julukan Sosialis Utopsi.
Di Jerman ada dua partai buruh yaitu Pimpinan Ferdinand Lasale dan August Bebel dan Wihelm Liebknecht yang lebih banyak Unsur Marxismenya keduanya mengadakan Fusi dan akirnya membentuk partai baru yaitu Partai Sosial Demokrat Jerman yang menjadi partai buruh terkuat. Di Inggris lahir gerakan sosialis yang agak Independen dari aliran Marxis yaitu Fabian Societ dibawah Sidney dan Beatrice Webb yang memperjuangkan peningkatan tarap hidup kaum buruh dengan suatu sosialisme, tidak muluk-muluk dan lebih bersifat Pahmatis, Seorang tokoh sosialis Jerman Eduard Bernstein (1850-1932) berpendapat bahwa tujuan dapat dicapai tanpa revolusi tapi melalui jalan Parlementer, karena pemikiranya yang terlalu menyimpang dari ajaran Marx maka dinamakan Revisionis namun pengikutnya hanya minoritas saja.
Karl Kautsky (1854-1938) Seorang pimpinan Buruh Jerman, secara formal tetap berpegang pada ajaran Revolusioner Marx tetapi dalam tindakanya (dalam partai Demokrat Jerman) bertindak lebih mirip Bernstein karena tidak berusaha mengadakan Revolusi di Jerman tetapi mencoba menguasai pemerintah melalui kemenangan dalam pemilihan umum.
b.                  Sosialisme Komunis
Menurut kaum Sosialis pembangunan kapitalis bukanlah pembangunan yang sebenarnya melainkan hanya sebagai suatu tahab perkembangan sosial saja yang nanti akan berakir lewat revolusi sosial untuk menghancurkan sistem itu sendiri. Pembangunan yang sejati menurut kaum sosialis adalah usaha total yang digerakan oleh suatu pemerintahan diktator proletariat untuk menciptakan kekayaan masyarakat dimana alat-alat produksi merupakan milik bersama didstribusikan kepada para pekerja sesuai jasa mereka dalam produksi. Dengan sistem yang dianggap lebih unggul ini kebutuhan materi tercukupi, dan kultur atau budaya yang tinggi tetap terjamin kelestarianya. Dalam sistem sosialis komunis diutamakan adalah rasa kebersamaan atau kolektivisme. Peran pemerintah sangat kuat mulai dari tahab perencanaan, tahap pelaksanaan, hingga tahab pengawasan. Dalam sistem sosialis tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi, yang lebih ditonjolkan adalah rasa kebersamaan. Dengan demikian harta dan alat-alat produksi adalah milik semua, yang bisa didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan masing-masing. Dengan cara ini diharapkan keburukan dari sifat-sifat harta kekayaan dapat dihilangkan, dan manfaat peradaban dapat dipertahankan untuk kemajuan bersama. Karena masyarakat dianggap sebagi satu-satunya kenyataan sosial, maka hak milik perorangan tidak diakui yang ada hanya kekayaan sosial atau kekayaan bersama.
Kaum Marxis ortodok mengatakan bahwa cara produksi ekonomi menentukan watak dominan dari kebudayaan masyarakat kapitalis, sebagimana semua masyarakat kelas lainya dan bahwa politik, pendidikan, kesenian, filsafat, dan agama mencerminkan struktur dasar ekonomi. Para pengritik Marxisme  berpendapat bahwa cara produksi ekonomi tidak kurang menentukan watak dominan dari kebudayaan sosialis, sedangakan sistem ekonominya yang disosialisasikan tidak memberikan dasar yang sehat untuk menuju kedunia kebebasan bahkan menghancurkan kebebasan politik dan kebudayaan yang melahirkan setelah kapitalisme muncul.
Mengolah kembali Ide sosialisme sangat perlu Ekonomi dipandang sebagai alat untuk menyejahterakan masyarakat dilihat dilihat dari sudut kualitas kehidupan manusia. Pendekatan ini lebih radikal, demi kepentingan kebebasan untuk membatasi tingkat sosialisme secara cermat yaitu dengan mengandalkan beberapa industri yang diatur sejumlah besar perusahaan swasta, korporasi umum, Koperasi, peningkatan partisipasi buruh dalam pengelolaan pabrik-pabrik, dewan direksi koorporasi besar dan lain-lain. Cara untuk memperbanyak pusat-pusat kekuatan ekonomi, akan tetapi kebebasan yang utama yang harus diberikan yakni kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, serikat buruh, pengadilan yang independen, dan hak-hak yang berkaitan dengan demokrasi dalam arti yang seluas-luasnya.
Sosialisme dan komunisme mendukung dua cara berfikir dan cara hidup yang tidak bisa dipersatukan sebagimana liberal konstitusionaldan totaliterisme revolusioner. Meskipun para penganjur Ero Komunisme belakangan ini berusaha untuk mengundurkan antagonisme antara komunisme dengan sosialisme namun belum terpuji dalam praktek nasional karena kaum komunis mempunyai tujuan revolusi maka bisa dimengerti jika partai-partai sosialis menganggap mereka sebagai sumber kekacauan yang harus disingkirkan dari kegiatan lain dari kelas buruh yang terorganisir sehingga kaum komunis berusaha keras untuk mengendalikan organesasi buruh yang terorganisir.
Dalam masalah penting yang menyangkut pemilikan alat produksi oleh negara kaum komunis dan sosialis mempunyai pandangan yang berbeda . Kaum Komunis mempunyai gambaran bahwa peralihan dari perusahaan kapitalis kepada prinsip kepemilikan oleh negara bersifat serentak karena kaum komunis menganggab bahwa harta kaum kapitalis tidak lebih hasil curian.
Kaum sosialis sebaliknya tidak percaya bahwa peralihan dari kapitalisme menuju kepemilikan alat-alat produksi oleh negara akan berlangsung secara penuh. Kaum sosialis juga menanut pendirian umum yang demokratis bahwa pencabutan hak milik warga negara harus melalui protes hukum da warga negara tersebut harus mendapat kompensasi
c.                   Eurokomunisme
Sebagai alternatif utama untuk menggantikan doktrin dan praktek Marxisme versi Sovyet dan China merupakan perkembangan politik dan Ideologi dalam sejarah pergerakan komunis di Eropa Barat setelah PD II
Sebagai Ideologi Eurokomunis banyak mendapatkan pengaruh pemikiran Antonio Gramsci (1891-1937) seorang pendiri partai Komunis Italia, salah satu karya besarnya adalah Prison Note Books yang memuat beberapa tema penting yaitu perlunya kesadaran sosialis dihati nurani masyarakat karena tanpa itu perebutan kekuasaan dalam rangka kediktatoran proletariat tidak dapat menghasilkan komunisme sejati. Perlunya partai komunis yang berakar ditengah masyarakat sebagai  agen perubahan sosial dan bukan partai yang bersifat elastis seperti pandangan Lenin.
Gramsci menyesuaikan Marxisme dengan realitas sosial yang ada, artinya menafsirkan Marxisme dalam hubunganya dengan Kapitalisme  adab ke 20 yang lebih matang, Selain itu tanpa dukungan kelas buruh secara politik tidaklah berarti dan akan teresolasi sendiri dari masyarakat umum. Pengerahan berbagai kelompok ini bertujuan untuk mencapai revolusi sosial sejati dalam masyarakat Borjuis abad ke 20. Program politik Euorokomunis adalah sebagai berikut :
1)      Kemerdekaan dari Dominasi Sovyet : Para pemimpin Komunis yang menyatakan kemerdekaan dari Unisovye mempunyai kepentingan khusus sehubungan dengan kebijakan yang menyangkut masa depan NATO dan MEE. Partai partai Eurokomunis telah berjanji untuk mendukung kedua Organesasi ini, karena menurut mereka pengawasan Unisovyet untuk kepentingan partai-partai komunis tetapi untuk memproklamasikan politik luar negeri Rusia seperti yang diharapkan oleh Lenin dan Stalin.
2)      Komitmen pada Demokrasi : Selain Bebas dari Uni Sovyet kaun Urokomunis berkeinginan melestarikan Demokrasi dinegaranya sendiri dan di negara mana saja. Meskipun menang atau kalah, hal ini termuat dalam dalam deklarasi bersama tahun 1975 oleh partai komunis Spanyol yang mendukung semua kebebasan merupakan hasil dari Revolusi Demokrasi yang dilakukan oleh kaum Borjuis, termasuk hak Azasi tradisional untuk berbicara berkumpul dan beragama. Penolakan terhadap kediktatoran proletar dimaksudkan untuk mendramatisasi pemisahan diri kaum Eurokomunis dari prinsip-prinsip Lenins, Salah satunya kaum Komunis Perancis yang menekankan kesediaanya untuk menerima Nilai-nilai demokrasi seperti persaingan politik, kekuasaan, pemerintahan mayoritas dan perubahan dengan jalan damai.
3)       Aliansi Politik dan Pemerintahan koalisi: Kaum Eurokomunis bersedia membentuk koalisi dengan partai sayap kiri dan tengah pendukung demokrasi dan membentuk pemerintahan koalisi dengan mereka seperti yang dinyatakan dalam deklarasi 1975. Praktek kerja sama dengan kelompok non revolusioner mempunyai tujuan untuk mengadakan infiltrasi dan subversi telah menjadi teknis komunis sejak lama dalam arti kerja sama yang dilakukan bukan gtanpa tujuan yang jelas.

D.                Teori dan Praktek sosialisme

1.                   Unsur- unsur Dalam Pemikiran dan Kebijakan Sosialis
Sosialisme tidak memiliki doktrin tertentu yang bersifat mengikat namun garis-garis besar pemikiran dan kebijakan sosialis dapat dilihat dari tulisan-tulisan ahli sosialis dan kebijakan partai sosialis. Jadi kekuatan dan kelemahan utama sosialisme ini terletak dalam kenyataan, bahwa sistem itu tidak memiliki doktrin yang pasti dan berkembang karena sumber-sumber yang saling bertentangan dalam masyarakat yang merupakan wadah perkembangan sosialisme. Hal ini tergambar jelas dalam gerakan sosialis inggris yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut :
a)      Agama
Dalam pembentukan gerakan sosialis pengaruh agama merupakan yang paling kuat. Gerakan sosialis Kristen yang dipimpin oleh Frederick Maurice dan Charles Kingsley mencapai puncak kejayaanya dalam pertengahan abad ke 19 dan menjadi sumber penting untuk perkembangan Organesasi kelas buruh dan sosialis kemudian. Prinsisp yang menjadi pedoman kaum sosialis Kristen adalah konsep yang mendasarkan bahwa sosialisme harus diKristenkan dan diskristianitas harus disosialisasikan. Ciri dari periode ini ialah kesungguhan tanggung jawab moral dan pengabdian tanpa pamrih. Agama yang mengakui bahwa rahmat dan Iman merupakan syarat penting untuk memperoleh keselamatan namun juga tetap menekan prilaku dan keselamatan melalui karya atau usaha.
Pengaruh Agama lainnya yang sangat penting di Inggris adalah Tradisi pembangkangan  keagamaan yang berwujud tidak seragam (Non Conformity) Bagi kelompok ini Protestantisme berarti kebebasan hati nurani Individu dan kebebasan untuk menggabungkan diri dalam serikat-serikat dengan keyakinan yang sama secara sukarela. Pembangkangan keagamaan ini telah menjadi jembatan antara pembaharuan yang terjadi dalam agama dan politik. Sosialisme Inggris telah membuktikan kepada banyak kelompok sosialis negara-negara lain bahwa sosialisme agama benar-benar bisa dibaurkan asalkan pembaharuan itu tetap dalam semangat kebenaran.
b)     Idealisme Etis dan Estetis
Idealisme Etis yang diungkapkan oleh beberapa penulis seperti John Ruskin dan William Morris bukanlah satu program politik atau ekonomi tetapi merupakan pemberontakan melawan kemelaratan, kebosanan dan kemiskinan hidup dibawah kapiltalisme industri. Mereka menunjukan apa yang secara fisik dan moral salah menyangkut peradaban yang dibangun diatas perselisihan dan kemelaratan, tetapi mereka tidak merumuskan program untuk memperbaiki kondisi yang telah dikritiknya.
Pemberontakan Estetika dan etis masa Inggris Victoria telah merusak rasa percaya diri dan mendorong orang untuk mengkritik diri. Karena adanya keraguan dan kritik diri itu banyak gagasan Sosialis yang positif dapat dikembangkan.
c)      Empiris Pabian
Empiris Pabian ini merupakan ciri gerakan Sosialis Inggris yang paling Khas. Menurut Sidney Webb sosilisme merupakan hasil yang tidak dapat dielakkan dari keberhasilan Demokrasi, tetapi ia menandaskan bahwa kepastian yang datang secara bertahab yang sangat berbeda dengan kepastian revolusi yang dicanangkan oleh Marx dalam wujud perubahan Katastropis
Masyarakat Fabian beranggapan kalau kelas menengah dan kelas diantaranya tidak diperlihatkan kelogisan dan keadilan yang di tampilkan oleh seruan-seruan pokok dalam pemikiran dan kebijakan sosialis
Fabianisme sering digambarkan sebagai pembaharuan tanpa kebencian pembangaunan kembali masyarakat tanpa perang kelas, Empirisme politik tanpa dogma atau Fanatisme. Meskipun organesasinya kecil namun masyarakat Fabian membawa pengaruh yang besar.
d)     Liberalisme
Liberalisme menjadi sumber yang semakin penting bagi sosialisme terutama sejak partai Liberal merosot perananya diberbagai negara. Dari segi temperamen banyak penganut Liberal yang memenuhi kesulitan untuk bergabung dengan gerakan sosialis.
Perdagangan bebas yang merupakan cita-cita penting dari Liberalisme Inggris abad ke 19 tidak muncul lagi sebagai kepentingan politik baik golongan konservativ maupun  buruh mempunyai Komitmen pada bentuk proteksi tarif, bahkan orang-orang Liberal sudah menyadari bahwa perdagangan bebas tidak penting lagi. Banyak orang Liberal yang bergabung dengan Partai Buruh atau memberikan suaranya untuk partai buruh dan menganggap dirinya sebagai orang sosialis murni. Uberalisme telah memberi banyak sumbangan yang dapat tahan lama bagi sosialisme Inggris. Karena pengaruh Liberalisme para pemimpin sosialis menjadi lebih moderat dan kurang terpaku pada doktrin. Dengan pengaruh tersebut mereka lebih menghargai kebebasan Individu. Liberalisme telah merubah partai buruh menjadi sebuah Partai Nasional bukan partai yang didasarkan pada kelas dan pembahasan akan tercapai tanpa kedengkian dan kebencian.


E.                Praktek Sosialisme di Indonesia
Setiap pemikiran besar akan mempengruhi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti halnya kapitalisme, nasionalisme, sosialisme, dll. Sosialisme di kenal setelah terjadinya revolusi Prancis di Prancis. Sosialisme atau sosialism memiliki arti kemasyarakatan. Pemikiran mengenai soialisme ini sendiri membawa dampak yang besar di dunia dalam menghapuskan pemikiran mengenai kapitalisme di beberapa negara, termasuk Indonesia. Di Indonesia sendiri dampak adanya pemikiran terjadi tidak hanya dalam aspek politik, tetapi juga aspek ekonomi dan sosial. Menurut Soekarno (dalam Lemhanas, 2005: 208) menjelaskan bahwa sosio-nasionalisme adalah nasionalisme dalam politik dan ekonomi. Yaitu negara yang di dalamnya tiada eksploitasi manusia oleh manusia, tiada eksploitasi pula manusia oleh negara, tiada kaapitalisme, tiada kemiskinan, tiada perbudakan, tiada wanita yang setengah mati sengsara karena memikul beban yang dobel.
Dalam suatu negara yang menggunakan paham sosialis sebagai ideologinya, maka apapun yang dilakukan baik aspek ekonomi, politik, sosial,dll harus untuk kepentingan bersama terutama untuk rakyat. Sebab sosialisme ialah suatu pemikiran yang digunakan untuk menghapus kelas-kelas sosial dan sosialisme ini dalam menjalankan kehidupanya digunakan untuk kepentingan bersama. Artinya sumber daya alam, sarana-prasarana yang ada di suatu negara bisa digunakan oleh sisapa saja tanpa memandang kelas.
Di Indonesia sendiri, dalam bidang politik misalnya dapat kita ketahui pasca Kemerdekaan RI terbentuk partai yang berideologi sosialis. Partai tersebut bernama Partai Sosialis Indonesia (PSI) yang dibentuk dan diketuai oleh Sutan Syahrir. Awalnya partai ini merupakan gabungan dari Partai Sosialis yang diketuai oleh Amir Syarifudin dan Partai Rakyat Sosialis yang di dirikan oleh Amir Syarifudin kemudian membentuk Partai Sosialis pada tahun 1945. Setelah itu terjadilah perpecahan antara kelompok Amir Syarifudin Hingga terbentuklah partai baru yakni Partai Sosialis Indonesia yang dididrikan oleh Sutan Syahrir. Sebenarnya partai ini sama-sama berideologikan sosialis yaitu segala bentuk tindakanya berdasarkan kepentingan bersama.
Dalam Manifesto Politik RI, Soekarno berpendapat bahwa masa depan Revolusi indonesia ialah bukan Kpitalisme atau Feodalisme melainkan Sosialisme. Artinya dalam kehidupan masyarakat Indonesia harus adil dan makmur seperti yang ada dalam tujuan ideologi sosialis. Oleh sebab itu, dari pendapat Soekarno tersebut juga ada dalam Pancasila Sila ke-5 yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Masyarakat Indonesia. Dari Sila ke-5 tersebut kita juga tahu bahwa ada unsur paham sosialisme. Dalam artian saat merumuskan sila-sila dalam pancasila tersebut paham sosialisme telah digunakan dalam memikirkan sila-sila Pancasila.
Sebenarnya antara Sosialisme dan Demokrasi juga tidak dapat dipisahkan. Sosialisme dan Demokrasi sama-sama bertujuan segala bentuk aspek kehidupan berdasarkan untuk rayat, adil dan makmur. Oleh sebab itu Sistem pemerintahan di Indonesia sendiri pernah menggunakan Sistem Pemerintahan Demokrasi Terpimpin. Demokrasi Terpimpin disebut juga demokrasi terbuka yang artinya dalam hal memilih seorang pemimpin harus adil, terbuka, dan bebas. Adanya sifat yang adil dalam Demokrasi Terpimpin ini merupakan wujud dari pemikiran Sosialisme. Selin itu, dalam era moderen ini, munculnya partai Demokrat juga merupakan dampak dari adanya paham Sosialisme.
Dalam bidang sosial sendiri, dengan adanya pemikiran mengenai Sosialisme, berdampak besar pula bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang saling gotong royong misalnya juga berakar pada pemikiran sosialisme. Selain itu masyarakat di Indonesia juga tidak mengenal kelas-kelas sosial yang mencolok seperti di negara-negara yang menganut paham kapitalisme. Hal ini terbukti bahwa semua masyarakat boleh mengenyam pendidikan tanpa membedakan kelas sosialnya. Di dalam sekolah-sekolah itu juga tidak dibedakan mana kelas untuk orang kalangan atas, menengah atau bawah, semuanya sama menggunakan seragam yang sama dan mendapat perlakuan yang sama. Dalam menggunakan sarana dan prasarana yang disediakan oleh pemerintah juga dapat digunakan oleh semua masyarakat. Tidak ada transportasi umum, rumah sakit, tempat ibadah,dll untuk kalangan-kalangan tertentu, semuanya diberlakukan sama. Selain itu di dalam pasal pada UUD 1945 juga dijelaskan bahwa setiap individu berhak untuk diberi kebebasan dalam bebicara, berkumpul,beragama,dll.
Sedangkan dalam bidang ekonomi,Individu boleh memiliki harta kekayaan pribadi, seperti halnya Indonesia kecuali perusahaan-perusahaan besar dikelola oleh Negara seperti perusahaan listrik, air minum,dll . Selain itu dalam ekonomi sosialis segala bentuk perekonomian diperuntukkan untuk rakyat. Undang-undang dasar negara kita sudah dari semulanya berdasarkan kolektivisme, bedasarkan sosialisme Indonesia. Ketentuan-ketentuan ini menjadi pedoman pula bagi orang-orang atau badan politik yang menentukan politik perekonomian dan bagi pegawai pelaksana yang tugasnya mengerjakan. Apabila dijalankan sungguh-sungguh, tujun sosialisme yang terdekat aakan tercaapai, yaitu rakyat Indonesia terlepas dari kesengsaraan hidup dan tiap-tiap orang terjamin penghidupannya (Isei, 2005: 128). Di Indonesia sendiri, baik penanam modal di Indonesia, baik pengusaha dalam maupun luar negeri diatur oleh negara dalam menjalankanya. Sehingga mereka tidak berjalan secara pribadi. Kemudian dalam pasal 33 UUD 1945 juga diatur mengenai Sumber Daya Alam (SDA) merupakan milik bersama. Dari pasal tersebut terdapat unsur pemikiran Sosialisme. Jadi Sosialisme sangat mempengaruhi berbagai aspek kehidupan Bangsa Indonesia.








DAFTAR PUSTAKA

Abdulgani, Roeslan: 1963. Sosialisme Indonesia. Jakarta: Yayasan Prapantja. (Online), (www.googlebooks.com) diakses 25 November 2014.
Firdaus Syam. 2007. Pemikiran Filsafat Barat: Sejarah, Filsafat, Ideologi, dan Pengaruhnya terhadap Dunia Ke-3. Jakarta: Bumi Akasara.
Gors, Andre. 1994. Capitalism, Socialism, Ecology. USA: Verso, (Online), (www.googlebooks.com) diakses tanggal 25 November 2014.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar