A.
Pengertian Sosialisme
1.
Arti Secara Harfiah
Berasal dari
kata ”Socius yang artinya teman, Sahabat, Saudara dan sebagian lagi mengartikan
Sosialisme sebagai hubungan persahabatan atau hubungan persaudaraan antara
sesama manusia.
Pada Tahun 1840
di Eropa Barat ada gerakan sosialis kaum Buruh bersama liga keadilan (League Of
The Lust) motonya All Man are Brothers (semua orang adalah saudara) kemudian
tahun 1847 Liga keadilan dirubah nama menjadi Liga Komunis, Motonya Workers Of
Country Unite artinya kaum pekerja dan semua negara bersatulah kemudian menjadi
kalimat penutup dari manifesto komunis. Tahun 1803 di Italia ditemukan
kata-kata socialism dan Socialist, tercetak dalam sebuah penerbitan tetapi
dalam arti yang tidak jelas seperti yang kita kenal sekarang. Kemudian dijumpai
kata Socialist untuk para pengikut gerakan koperasinya Robert Owen, sedang kata
Socialisme terdapat dalam majalah Perancis ”Le Globe” tahun 1832 dibawah
pimpinan Piere Leroux, majalah ini menyuarakan cita-cita Saint Simon, sedangkan
arti kata sosialisme dalam majalah ini mencakup keseluruhan doktrin dari saint
Simon Intinya beraneka ragam arti kata sosialisme itu dalam asal mulanya
2.
Arti Secara Konseptual
Dalam kehidupan
sehari-hari istilah Sosialisme digunakan dalam banyak arti. Istilah Socialisme
selain bisa digunakan untuk menunjukan sistem ekonomi juga bisa digunakan untuk
menunjukan aliran Falsafah, Ideologi, cita-cita, ajaran-ajaran atau Gerakan.
Sosialisme
adalah suatu ajaran atau Doktrin yang menekankan nilai-nilai kebersamaan pemilikan
dan menentang adanya penguasaan barang-barang produksi terpenting oleh kelompok
orang. Dalam pengertian ini Socialisme dipandang sebagai pedoman untuk mengatur
pola-pola distribusi barang-barang produksi dan memberikan kesempatan yang sama
bagi setiap orang untuk bisa menikmati hasil-hasil pembangunan, baik dalam
bidang kebudayaan sosial maupun yang menyangkut materi. Comte De Saint Simon (1760-1825) mengemukakan bahwa pengaturan
dunia ini seharusnya diserahkan kepada tangan-tangan orang yang berilmu
pengetahuan, pengusaha-pengusaha Industri dan para seniman. Francois Marie
Charles Fourier (1772-1837) juga Robert Owen (1771-1858) berusaha membentuk
masyarakat kecil yang tidak (sekurang-kurangnya diharapkan tidak) mengenal
kemiskinan dan penderitaan. Fourier mengajurkan supaya masyarakat kecil tadi
diadakan sistem pendidikan yang sama bagi anak-anak tanpa membedakan yang
miskin dan yang kaya. Pengaturan masyarakat ini diusahakan sedemikian rupa
sehingga tiap anggota merasa puas dengan bidang pekerjaanya yang terbuka luas
baginya dan dimana ia dapat pula memperhatikan Bidang kerjanya tanpa
mengurangi, menurut Fourier akan menambah hasil produksi. Tetapi Fourier tidak
menghendaki persamaan seluruhnya melainkan ia mengakui adanya herarkhi
pendapatan usaha, menurut pendapatnya haruslah dibagi antara tenaga, kapital
dan kecekatan (Talent) dengan pembagian yang terbesar disediakan untuk tenaga
kerja. Pekerjaan yang kurang disukai mendapat kompensasi yang lebih
dibandingkan dengan bayaran yang diberikan kepada pekerjaan yang lebih disukai.
Robert Owen menghendaki masyarakat yang benar-benar menjalankan persamaan.
Hieraki yang dapat dibenarkan hanyalah berdasarkan umur.
Karl Marx
(1818-1883) Melihat Negara sebagai sebuah alat belaka dari kelas penguasa
(berpunya) untuk menindas kelas yang dikuasai (yang tidak punya). Negara dan
Pemerintah Identik dengan kelas Penguasa arrtinya sama dengan kelas berpunya,
dalam sejarah umat manusia dikenal kelas pemilik Budak, Kelas Bangsawan (Tuan
Tanah), Kelas Borjuis, Saat Hak dan keadilan adalah hanya sekedar ucapan
penghias bibir saja dari pihak penguasa. Dialektika Marx mengemukakan sebernya
bahwa perkembangan masyarakat Feodais kemasyarakat Borjuis, atau Kapitalis dan
seterusnya kemasyarakat sosialis merupakan suatu kelanjutan yang tidak dapat
dielakan. Tetapi ini tidak berarti manusia berdiam diri saja dengan menanti
perkembangan itu berjalan sebagai maunya. Kelas-kelas itu endiri adalah
kelas-kelas yang berjuang untuk kelasnya, jadi manusia yang dilihat oleh Marx
adalah manusia yang berbuat. Bagi Marx masalah pokok bukanlah memahami sejarah
atau dunia ini, melainkan bagimana mengubahnya manusia membuat sejarah sendiri
marx pun melihat bahwa menciutnya kekuasaan golongan Feodal adalah dengan
berjuang revolusi yang dilakukan oleh golongan Borjuis. Masa selanjutnya adalah
masa sistem produksi sosialisme dimana klas pekerja yang berkuasa. Oleh sebab
itu maka revolusi yang digambarkan oleh Marx terdiri dari dua tahap yaitu
a)
Pertama adalah revolusi yang
dipelopori oleh golongan Borjuis yang hendak menghacurkan golongan Feodal
b)
Kedua Revolusi yang dilakukan
oleh kelas pekerja dalam usaha menghancurkan golongan Borjuis.
Menurut Brinton
1981 Sosialisme diartikan sebagai bentuk perekonomian dimana pemerintah paling
kurang bertindak sebagai pihak –pihak yang dipercayai oleh seluruh warga
masyarakat dan menasionalisasikan Industri-industri besar seperti pertaambngan,
Jalan Jembatan, Kereta api, serta cabang-cabang produksi lain yang menyangkut
hajad hidup orang banyak . dalam bentuk yang paling lengkap sosilisme
melibatkan semua alat-alat produksi termasuk didalamnya tanah-tanah persawahan
oleh masyarakat dan menghilangkan untuk swasta.
Menurut Kamus
Bahasa Indonesia Sosialisme adalah suatu ajaran atau Faham kenegaraan yang
berusaha supaya harta benda, Industri dan perusahaan menjadi milik Negara.
Pandangan Sosialisme
menurut :
- Durkhiem bahwa Sosialisme merupakan suatu protes terhadap keadaan anomie, yakni keadaan dimana kaidah-kaidah mulai memudar kekuatanya
- Karl Marx Bahwa adanya persamaan kelas antara kaum kapitalis dan kaum Proletar, yang mengarah pada komunisme
- Robert Owen Bahwa ia mengharapkan terciptanya kerja sama yang tulus dan kesatuan tidak antara Pemerintah, Parlemen, Gereja, dan Rakyat.
- Lenin Vladimirilich, bahwa kapitalisme menciptakan situasi yang menggiring kaum pekerja (Proletar) kearah sosialisme.
B.
Asal Usul Sosialisme
Tidak mudah untuk menentukan kapan sosialaisme itu muncul pertama kali,
sementara orang mengatakan bahwa kemakmuran yang Edial yang terdapat pada buku
Plato yang berjudul Republik bersifat Sosialis karena kelas penguasanya tidak
memiliki kekayaan pribadi dan sama-sama membagikan semua yang ada. Kitab Suci
perjanjian lama yang mula-mula mengatur tentang kode sosialis yang mencakup
perlindungan bagi para buruh wanita dan kaum yang lemah. Orang Kristen pertama
menolak konsep miliku dan milikmu (Mine and Thire) dan mempraktekan sosialisme
dalam kehidupanya sehari-hari. Pada Zaman pertengahan banyak sector dan gerakan
terutama yang bersifat keagamaan, mengcam kekayaan dan perdagangan sebagai
kejahatan dan tidak sesuai dengan kehidupan Kristiani , sebagai protes terhadap
ketamakan yang meraja lela di dunia sekitarnya. Dalam Zaman Renaisace dan
Reformasi bangkit lagi protes terhadap ketimpangan dan kemakmuran.
Sosialisme sebagai gerakan politik yang efektif dan terorganisir merupakan
produk dari Revolusi Industri meskipun pada penjelasan-penjelasan dari
masa-masa sebelumnya. Sosialisme sebagai kekuatan politik utama merupakan hasil
dari kapitalisme Industri modern. Berlawanan dengan komunisme yang akan terjadi
hanya negara-negara yang belum merasakan sepenuhnya dampak dari suatu revolusi
dalam bidang Industri, Sosialisme demokratis terutama berkembang dalam
masyarakat yang sudah mengalami Industrialisasi yang luas. Sosialisme yang kita
kenal sekarang memiliki akar sejarah yang terjadi di Eropa abad ke 18 yakni
Revolusi Perncis dan Revolusi Industri di Inggris. Kemudian Sosialisme menyebar
cepat ke segala Penjuru dunia.
Dalam proses penyebaran, sosialisme mengalami banyak perkembangan baik
dalam bentuk maupun isi ajaran. Sekalipun demikian setiap sosialisme yang
tumbuh diberbagai kawasan dan negara memiliki prinsip-prinsip dasar yang sama,
yakni penghapusan hak-hak pribadi, pemberian kesempatan yang sama bagi setiap
0rang, perhatian terhadap hakekat kehidupan sosial setiap orang dan sikap
optimis. Baik kapitalisme maupun sosialisme tergabung dalam kelompok yang
didominasi oleh konsep ekonomi kemakmuran, sedangkan Fasisme dan komunisme
tergabung dalam kelompok ekonomi terpimpin, Kapitalisme menekankan kemakmuran
dan usaha pribadi sedangkan sosialisme memegang keyakinan pada kemakmuran dan
usaha kolektif yang produktif. Sosialisme yaitu melestarikan kesatuan faktor
tenaga kerja dan pemilikan.
Secara garis besar asal usul
sosialisme adalah sebagai berikut :
1.
Revolusi Industri
Masyarakat
Eropa sejak abad ke 15 sampai 17 sedang beralih dari masyarakat yang
kehidupanya terutama dari pertanian dan kerajinan tangan yang menghasilkan
produksi untuk keperluan sendiri, menjadi masarakat yang bersumber pada
perdagangan dan kerajinan tangan dalam bentuk Manufaktur.
Di Inggris pada
abad pertengahan abad ke 18 ditemukan mesin pemintalan benang serta mesin
tenun yang baru , ditambah dengan penggunaan tenaga air terjun dana penemuan
tenaga uap dari air mendidih , maka berubahlah dengan cepat
perusahaan-perusahaan tersebut. Bengkel-bengkel yang dulunya banyak menggunakan
tenaga manusia berubah menjadi pabrik-pabrik modern, mesin mulai mengganti
tenga manusia.
Perubahan dalam
masyarakat Eropa Barat bermuara pada Revolusi Industri yang mempertemukan
Kapitalisme dewasa dengan Revolusi Teknik. Dan Gemuruh revolusi Industri tidak
hanya menciptakan untung tetapi juga menghasilkan penderitaan kaum buruh.
Proses peralihan yang dahsat ini terjadi pada abad ke 18 di Inggris gerak
permulaanya dibidang Industri tekstil, dengan Penemuan-penemuan James Watt.
Menimbulkan Eksploitasi atau pemerasan terhadap kaum buruh. Oleh kaum Borjuis.
Situasi pada akhir abad ke 18 menunjukan bahwa kekuatan kaum borjuis sedang
naik, dan mereka sedang merebut kedudukan sosial yang lebih tinggi lagi. Dan
dalam mencapai tujuan itu maka kaum Borjuis berhadapan dengan kaum Feodal, kaum
Bangsawan, Kaum Gereja, yang mengelilingi raja-raja. Adapun kaum Proletar masih
dalam permulaan pertumbuhan dan belum merupakan suatu kelas yang kuat benar.
2.
Revolusi Perancis
Kondisi dan situasi
di Perancis pada akhir abad ke 18 masih sedemikian rupa, sehingga kaum proletar
bersamaan dengan kaum taninya dapat dipergunakan kekuatanya untuk menghantam
kaum Gereja dan kaum Feodal. Disinilah letak semanagat rakyat jelata dalam
Revolusi Perancis yang berkobar tahun 1789
Dalam Revolusi
ini Kaum Borjuis merupakan kaum pimpinan sedangkan Kaum Proletar masih belum
tumbuh menjadi kelas tersendiri lepas dari kelas borjuis. Sehingga kaum
Proletar masih erat kaitanya dengan kepentingan kaum Borjuis. Tahun 1793-1794
Kaum Proletar bangkit melawan kaum Borjuis ditengah-tengah Golonganya Revolusi
Perancis.
C.
Sejarah Perkembangan Sosialisme
Sosialisme menyebar cepat keseluruh penjuru Dunia dalam proses penyebaran
Ini sosialisme mengalami banyak perkembangan tetapi setiap sosialisme yang
tumbuh diberbagai kawasan dan Negara memiliki prinsip dasar yang sama, yakni
penghapusan hak-hak pribadi, pemberian kesempatan yang sama bagi setiap orang,
perhatian terhadap hakekat kehidupan sosial setiap orang dan sikap optimis.
Di Indonesia dikenal Sosialisme Pancasila, yaitu Permusywaratan antara
sosialisme dan Ideologi Pancasila yaitu persenyawaan antara sosialisme dan
Ideologi Pancasila, yang terkadung dalam pasal 33 UUD 1945. Sossilaisme
Pancasila mempunyai Hak dan Kewajiban untuk mensukseskan pendalaman Pancasila
yang berusaha mengadakan keseimbangan antara milik individu dan milik bersama. Sekalipun
terdapat berbagai macam tipe teori sosialisme pada berbagai negara di dunia
tetap ada hal umum yang mencirikanya, mereka berupaya untuk mengubah struktur
lembaga-lembaga kapitalis dan menggantikannya dengan lembaga-lembaga baru yang
ditunjukan untuk membangun dunia baru yang lebih baik
Sosialisme modern, seperti halnya Kapitalisme tumbuh dari Revolusi
Industri. Di Ingris sudah muncul sistem pabrik para pengkritik orde baru disana
menjumpai kondisi-kondisi kejam dan dipekerjakan dengan Kondisi buruk
di pabrik-pabrik dan pada tambang batu bara disamping itu terlihat kota
yang dapat penduduknya makin banyak pekerja yang menentang penggunaan
mesin-mesin baru di Perancis peperangan yang berlangsung lama memperlihatkan
bahwa beban pajak makin menekan rakyat yang harga membiayai pemerintahan korup
tahun 1789 terjadinya revolusi yang mengakibatkan adanya perombakan sosial
terbesar dalam sejarah dunia. Di Jerman Produsen-produsennya mulai membangun
Industri-industri yang sanggup bersaing dengan Industri Inggris.
Berdasarkan perkembangan-perkembangan tersebut terlihat timbulnya berbagai
reaksi hebat terhadap Kapitalisme. Maka sosialisme dalam perkembangannya muncul
menjadi berbagai aliran yaitu :
a.
Sosialisme Utopis
b.
Sosilaisme Ilmiah
1.
Sosialisme Utopis
Istilah
Sosilaisme Utopis ini diberikan karena More pernah menulis tentang sebuah
negara Impian dalam sebuah tulisanya yang sangat terkenal “Utopia” pertama
ditulis dalam bahasa latin tahun 1516 dan diterjemahkan dalam bahasa
Inggris tahun 1551.am buku tersebut More menjelaskan bahwa disebuah pulau
Khayal bernama Utopia yang juga dapat ditafsirkan sebagai sebuah negara. Semua milik
merupakan milik bersama, semua orang tinggal dalam suatu tempat bersama, dimana
makanan serta segala kebutuhan lainya disediakan secara bersama-sama pula. Untuk
menghasilkan barang dan jasa semua orang harus bekerja tapi tidak perlu
mati-matian cukup sekedar dapat memnuhi kebutuhan. Toleransi hidup
bermasyarakat ditanamkan, pemerintahan dijalankan secara demokratis dimana
pimpinan adalah merupakan hasil pemilihan rakyat.
Sir Thomas More
dalam bukunya yang berjudul “Utopis” merupakan suatu serangan terhadap
keburukan-keburukan berupa kemiskinan, perhamburan, pengangguran dan
Lembaga-lembaga “Hak milik Privad´Morer mengkritik kondisi-kondisi di Inggris
dan negara –negara Eropa tertentu yang terlihat pada permulaan abad ke 16. Ia
menganjurkan didirikanya sebuah negara Utopis dimana semjua orang bekerja
dengan gembira, dimana banyak kesempatan untuk memperkaya diri secara kultural
dan terdapat demokrasi dan semua warga masyarakat bekerja untuk kepentingan
masyarakat. Inggris dan Perancis yang menganjurkan dibentuknya
masyarakat-masyarakat modul yang berdikari dimana alat-alat produksi dimiliki
secara kolektif dan Pemerintahaan dilaksanakan secara Voluntary dan Demokratik
Di Inggris
adalah Robert Owen (1771-1858) di Perancis adalah Charle Founev (1772-1837) Peranan
Owen sebagai seorang perombak sosial sangat berperan dlam pembentukan
Undang-Undang Pabrik guna melindungi para pekerja Pabrik The Farthory Agustus
tahun 1844. Pada tahun 1844 muncul aliran di Inggris dikenal sebagai Fabian
sosilism sebagai cabang sosilisme Utopis dianjurkan perombakan secara Gradual/
Revolusioner didalam sebuah kerangka dasar Demokratik.
2.
Sosialisme Ilmiah
Menurut
Pendapat Engels bahwa sosialisme ilmiah didasarkan atas dua penemuan baru dalam
bidang hukum perkembangan mesyarakat yakni pengakuan tentang perkembangan
sejarah menurut konsepsi materiaisme historis dan pengakuan tentang adanya
nilai lebih sebagai dasar produksi sistem kapitalis.
Marx dengan
Histori materialisnya menegaskan bahwa unsur pokok penggerak sejarah adalah
tenaga produktivited manusia, berdasarkan dorongan memenuhi kebutuhan-kebutuhan
kebendaan ekonominya, jadi dorongan –dorongan utama adalah keadaan sosial
ekonomi, tingkat produksi masyarakat, tingkat kehidupan materiil dari
masyarakat tersebut. Menurut Marx bahwa keadaan Sosialis ekonomis adalah hal
yang terpokok karena merupakan dasar landasan bagi segala bangunan yang berupa
alam pikiran dan cita-cita.
Perkembangan
ajaran dan gerakan sosialisme Ilmiah dapat dilihat sebagai berikut :
Zaman Karl Marx
– Engels Tahun 1818-1841 Pandangan Marx sangat dipengaruhi oleh dialektiknya
Hegel, Materialisme dan Atheismenya Feurbach. Kemudian tahun 1842-1849 Karl
Marx mulai memperkenalkan dan mengembangkan teori-teori dasarnya yang
mencerminkan Manifesto komunis yang didalamnya terdapat penjelasan secara
klasik tentang ide-ide dasar dari sosialisme Ilmiah dan penjelasan-penjelasan
tentang sejarah timbulnya Kaum Borjuis dan kaum Proletar., tentang hubungan
kaum Proletar dan kaum Komunis, tentang literatur sosialis dan komunis dan tentang
posisi kaum komunis dalam hubunganya dengan bermacam-macam partai oposisi.
Tahun 1849-1864 Marx Memperdalam Teori-teori dasarnya dibidang ekonomi, sedang
tahun 1864 – 1883 Marx memusatkan perhatian dan energinya pada penulisan
bukunya Das Kapital, sambil memimpin perjuangan kaum Buruh dalam Internasional
ke 1. Menurut Lenin dalam keempat Zaman tersebut Marxisme belum merupakan
sebuah doktrin yang dapat menguasai seluruh gerakan kaum buruh dan gerkan
sosialisme dan teori perjuaangan kelas.
Periode tahun
1872-1904 Kapitalisme Modern telah memasuki kapitalisme dalam tingkat tertinggi
atau Imperialisme modern dimana monopoli-monopoli raksasa mulai melebarkan
sayapnya tidak saja dibidang perdagangan dan Industri saja tetapi juga dibidang
Perbankan. Dalam periode ini Marxisme tidak hanya mencapai kemenangan tapi
dapat melebarkan sayapnya, dan hal ini menurut Lenin harus dibarengi dengan
dialektika hukum sejarah yaitu bahwa lawan-lawan Marxisme yang tidak dapat
menahan kemajuan Marxisme dan menggunakan Marxisme sebagai kedok untuk menutupi
arti Marxismenya. Semua karya-karya Lenin berinti suatu kelanjutan dari
Marxisme dalam situasi dan kondisi sejarah yang lebih berkembang dari masa Karl
Marx dan Engels. Lenin menetang keras aliran Dogmatisme dalam barisan gerakan
kaum buruh Internasional, juga menentang aliran Oportunisme, Revisionisme, yang
hendak melunakan mencairkan jiwa Revolosioner dan Internasionalismenya.
Pola perkembangan Sosialisme
Ilmiah dapat dibagi menjadi :
a.
Sosialisme Demokratis
b.
Sosialisme Komunis
c.
Eurokomunisme
d.
Teori dan Praktek sosialisme
a.
Slosialisme Demokratis
Terdapat dua
kelompok besar yang sangat berbeda yaitu Sosial Demokrat dan sosialisme yang
merupakan tahab awal dari komunisme suatu tahab yang dalam masa mendatang akan
menjadi Komunisme penuh (Full Comunism) kelompok yang terakir ini bertumpu
pada ajaran Marxisme Leninisme. Perbedaan yang paling menonjol antara
kedua kelompok ini adalah bahwa Demokrasi sosial melaksanakan cita-citanya
melalui jalan Revolusi, persuasi dan tanpa kekerasan.
Sedangkan
Marxisme Leninisme bahwa cita-cita hanya dapat dicapai dengan menghacurkan
masyarakat lama melalui suatu Revolusi Sosialisme yang berdasar pada Demokrasi
sosial tumbuh di negara-negara barat yang Industrinya sudah sangat maju dengan
sistem ekonomi yang bercorak Kapitalis, sedangkan sosialisme yang lain tumbuh di
Eropa Timur yang struktur masyarakat dan ekonominya berlandaskan Komunisme. Pada
permulaan berdirinya partai-partai Marxis pada akir abad ke 19 semula partai
memakai nama sosial Demokrat. Penggunakaan nama itu dalam arti sebagai
sosialisme yang moderat baru tahun 1903, ketika Muncul perpecahan dalam
tubuh partai Buruh Demokrat Rusia antara Kelompok Bolshevik yang ingin
mengadakan perubahan secara radikal dengan kelompok Menshevik yang ingin
mengadakan perubahan secara damai dan dengan persetujuan rakyat akhirnya
kelompok Bolshovik menarik diri dari partai tersebut dan mendirikan partai baru
yang lebih revolusioner yaitu Partai komunis Rusia.
Perkembangan
Sosialisme Demokratis, umumnya Sosialisme yang dianut oleh partai-partai dari
kaum sosial demokrat di Eropa Barat mempunyai azas dan pemikiran yang terdapat
dalam konsensus sosial demokrat. Dan Partai-partai ini bersikap kritis terhadap
milik pribadi dari lat-alat produksi, berusaha meniadakan
ketimpangan-ketimpangan dalam masyarakat melalui pemerataan pendapatan Nasional
yang lebih adil, sehingga dengan ini perlu mengatur masyarakat melalui aparatur
negara dan menyelenggarakan ekonomi terencana serta lebih mengutamakan
kepentingan umum dari pada kepentingan pribadi. Dalam pelaksanaanya lebih
cenderung melakukan pembaruan-pembaruan dengan mentaati prosedur konstitusional
melalui jalan Parlementer, mereka menjunjung tinggi hak-hak azasi dan pemilihan
umum yang bebas serta demokratis.
Jadi sosialisme
dalam arti Sosial Demokrat dewasa ini merupakan usaha untuk menyelaraskan
perencanaan ekonomi, pengendalian pasaran, Nasionalisasi, sebagaian Industri
melalui proses parlementer politik dengan mempertahankan kebebasan-kebebasan
yang biasa dianut pikiran-pikiran Liberalisme.
Sosialisme
timbul di Eropa pada awal abad ke 19 karena keprihatinan terhadap ekses-ekses
dari Revolusi Industri, Industri yang telah membawa kesengsaraan terhadap
rakyat kecil, banyak tumbuh kota penuh sesak, muncul banyak penyakit, timbul
persaingan dari berbagai kalangan untuk mendapatkan upah. Dari kondisi tersebut
beberapa cendekiawan di Perancis dan Inggris ingin memperbaiki keadaan
tersebut. Umumnya mereka mencita-citakan suatu masyarakat yang lebih egaliter
dimana kekayaan dibagikan secara merata, milik pribadi dan persaingan dibatasi.
Saint Simon
(1760-1850) Berpendapat Bahwa Masalah-Masalah Sosial Dapat Diatasi Jika
Masyarakat Diatur Menjadi Asosiasi Produktif Yang Pimpinanya Diserahkan Pada
Para Tehknokrat dan ahli-ahli Industri, mereka ingin agar alat-alat produksi
menjadi milik masyarakat, tapi tidak bermaksud menghapus milik pribadi
selama merupakan hasil karya sendiri.
Fourier
(1772-1837) berpendapat bahwa suatu kehidupan yang sehat hanya dapat dicapai
dalam kesatuan–kesatuan kecil. Menurutnya tiga unsur yaitu Modal, Buruh dan
Bakat harus bekerja sama secara harmonis. Sedangkan Robert Owen berusaha
mengurangi Jam kerja, melarang anak dibawah umur untuk bekerja, mendirikan
sekolah tanpa dipungut beaya, Owen lebih berhasil usahanya mendirikan koperasi
dibidang produksi dan Konsumsimembantu pendirian dan Koordinasi antara
serikat-serikat kerja, sehingga dia dikenal sebagai Bapak Koperasi Inggris. Namun
ketiga orang ini tidak berhasil dalam menerapkan cita-citanya karena mereka
terlalu naif dan tidak menyadari bahwa tanpa konsepsi yang jelas mengenai
bentuk masyarakat yang ingin dibentuk serta upaya untuk mencapainya maka
cita-cita akan tetap angan-angan saja, sehingga mereka diberi julukan Sosialis
Utopsi.
Di Jerman ada
dua partai buruh yaitu Pimpinan Ferdinand Lasale dan August Bebel dan Wihelm
Liebknecht yang lebih banyak Unsur Marxismenya keduanya mengadakan Fusi dan
akirnya membentuk partai baru yaitu Partai Sosial Demokrat Jerman yang menjadi
partai buruh terkuat. Di Inggris lahir gerakan sosialis yang agak Independen
dari aliran Marxis yaitu Fabian Societ dibawah Sidney dan Beatrice Webb yang
memperjuangkan peningkatan tarap hidup kaum buruh dengan suatu sosialisme,
tidak muluk-muluk dan lebih bersifat Pahmatis, Seorang tokoh sosialis Jerman
Eduard Bernstein (1850-1932) berpendapat bahwa tujuan dapat dicapai tanpa
revolusi tapi melalui jalan Parlementer, karena pemikiranya yang terlalu
menyimpang dari ajaran Marx maka dinamakan Revisionis namun pengikutnya hanya
minoritas saja.
Karl Kautsky
(1854-1938) Seorang pimpinan Buruh Jerman, secara formal tetap berpegang pada
ajaran Revolusioner Marx tetapi dalam tindakanya (dalam partai Demokrat Jerman)
bertindak lebih mirip Bernstein karena tidak berusaha mengadakan Revolusi di
Jerman tetapi mencoba menguasai pemerintah melalui kemenangan dalam pemilihan
umum.
b.
Sosialisme Komunis
Menurut kaum
Sosialis pembangunan kapitalis bukanlah pembangunan yang sebenarnya melainkan
hanya sebagai suatu tahab perkembangan sosial saja yang nanti akan berakir
lewat revolusi sosial untuk menghancurkan sistem itu sendiri. Pembangunan yang
sejati menurut kaum sosialis adalah usaha total yang digerakan oleh suatu
pemerintahan diktator proletariat untuk menciptakan kekayaan masyarakat dimana
alat-alat produksi merupakan milik bersama didstribusikan kepada para pekerja sesuai
jasa mereka dalam produksi. Dengan sistem yang dianggap lebih unggul ini
kebutuhan materi tercukupi, dan kultur atau budaya yang tinggi tetap terjamin
kelestarianya. Dalam sistem sosialis komunis diutamakan adalah rasa kebersamaan
atau kolektivisme. Peran pemerintah sangat kuat mulai dari tahab perencanaan,
tahap pelaksanaan, hingga tahab pengawasan. Dalam sistem sosialis tidak ada
pengakuan atas hak-hak pribadi, yang lebih ditonjolkan adalah rasa kebersamaan.
Dengan demikian harta dan alat-alat produksi adalah milik semua, yang bisa
didistribusikan untuk kepentingan bersama sesuai dengan kebutuhan
masing-masing. Dengan cara ini diharapkan keburukan dari sifat-sifat harta
kekayaan dapat dihilangkan, dan manfaat peradaban dapat dipertahankan untuk kemajuan
bersama. Karena masyarakat dianggap sebagi satu-satunya kenyataan sosial, maka
hak milik perorangan tidak diakui yang ada hanya kekayaan sosial atau kekayaan
bersama.
Kaum Marxis
ortodok mengatakan bahwa cara produksi ekonomi menentukan watak dominan dari
kebudayaan masyarakat kapitalis, sebagimana semua masyarakat kelas lainya dan
bahwa politik, pendidikan, kesenian, filsafat, dan agama mencerminkan struktur
dasar ekonomi. Para pengritik Marxisme berpendapat bahwa cara produksi
ekonomi tidak kurang menentukan watak dominan dari kebudayaan sosialis,
sedangakan sistem ekonominya yang disosialisasikan tidak memberikan dasar yang
sehat untuk menuju kedunia kebebasan bahkan menghancurkan kebebasan politik dan
kebudayaan yang melahirkan setelah kapitalisme muncul.
Mengolah
kembali Ide sosialisme sangat perlu Ekonomi dipandang sebagai alat untuk
menyejahterakan masyarakat dilihat dilihat dari sudut kualitas kehidupan
manusia. Pendekatan ini lebih radikal, demi kepentingan kebebasan untuk
membatasi tingkat sosialisme secara cermat yaitu dengan mengandalkan beberapa
industri yang diatur sejumlah besar perusahaan swasta, korporasi umum,
Koperasi, peningkatan partisipasi buruh dalam pengelolaan pabrik-pabrik, dewan
direksi koorporasi besar dan lain-lain. Cara untuk memperbanyak pusat-pusat
kekuatan ekonomi, akan tetapi kebebasan yang utama yang harus diberikan yakni
kebebasan mengeluarkan pendapat, kebebasan pers, kebebasan berkumpul, serikat
buruh, pengadilan yang independen, dan hak-hak yang berkaitan dengan demokrasi
dalam arti yang seluas-luasnya.
Sosialisme dan
komunisme mendukung dua cara berfikir dan cara hidup yang tidak bisa
dipersatukan sebagimana liberal konstitusionaldan totaliterisme revolusioner.
Meskipun para penganjur Ero Komunisme belakangan ini berusaha untuk
mengundurkan antagonisme antara komunisme dengan sosialisme namun belum terpuji
dalam praktek nasional karena kaum komunis mempunyai tujuan revolusi maka bisa
dimengerti jika partai-partai sosialis menganggap mereka sebagai sumber
kekacauan yang harus disingkirkan dari kegiatan lain dari kelas buruh yang
terorganisir sehingga kaum komunis berusaha keras untuk mengendalikan
organesasi buruh yang terorganisir.
Dalam masalah
penting yang menyangkut pemilikan alat produksi oleh negara kaum komunis dan
sosialis mempunyai pandangan yang berbeda . Kaum Komunis mempunyai gambaran
bahwa peralihan dari perusahaan kapitalis kepada prinsip kepemilikan oleh
negara bersifat serentak karena kaum komunis menganggab bahwa harta kaum
kapitalis tidak lebih hasil curian.
Kaum sosialis sebaliknya tidak
percaya bahwa peralihan dari kapitalisme menuju kepemilikan alat-alat produksi
oleh negara akan berlangsung secara penuh. Kaum sosialis juga menanut pendirian
umum yang demokratis bahwa pencabutan hak milik warga negara harus melalui
protes hukum da warga negara tersebut harus mendapat kompensasi
c.
Eurokomunisme
Sebagai
alternatif utama untuk menggantikan doktrin dan praktek Marxisme versi Sovyet
dan China merupakan perkembangan politik dan Ideologi dalam sejarah pergerakan
komunis di Eropa Barat setelah PD II
Sebagai
Ideologi Eurokomunis banyak mendapatkan pengaruh pemikiran Antonio Gramsci
(1891-1937) seorang pendiri partai Komunis Italia, salah satu karya besarnya
adalah Prison Note Books yang memuat beberapa tema penting yaitu perlunya
kesadaran sosialis dihati nurani masyarakat karena tanpa itu perebutan
kekuasaan dalam rangka kediktatoran proletariat tidak dapat menghasilkan
komunisme sejati. Perlunya partai komunis yang berakar ditengah masyarakat
sebagai agen perubahan sosial dan bukan partai yang bersifat elastis
seperti pandangan Lenin.
Gramsci
menyesuaikan Marxisme dengan realitas sosial yang ada, artinya menafsirkan
Marxisme dalam hubunganya dengan Kapitalisme adab ke 20 yang lebih
matang, Selain itu tanpa dukungan kelas buruh secara politik tidaklah berarti
dan akan teresolasi sendiri dari masyarakat umum. Pengerahan berbagai kelompok
ini bertujuan untuk mencapai revolusi sosial sejati dalam masyarakat Borjuis
abad ke 20. Program politik Euorokomunis adalah sebagai berikut :
1)
Kemerdekaan dari Dominasi Sovyet : Para pemimpin Komunis yang menyatakan kemerdekaan dari Unisovye
mempunyai kepentingan khusus sehubungan dengan kebijakan yang menyangkut masa
depan NATO dan MEE. Partai partai Eurokomunis telah berjanji untuk mendukung
kedua Organesasi ini, karena menurut mereka pengawasan Unisovyet untuk
kepentingan partai-partai komunis tetapi untuk memproklamasikan politik luar
negeri Rusia seperti yang diharapkan oleh Lenin dan Stalin.
2)
Komitmen pada Demokrasi : Selain Bebas dari Uni Sovyet kaun Urokomunis berkeinginan melestarikan
Demokrasi dinegaranya sendiri dan di negara mana saja. Meskipun menang atau
kalah, hal ini termuat dalam dalam deklarasi bersama tahun 1975 oleh partai
komunis Spanyol yang mendukung semua kebebasan merupakan hasil dari Revolusi
Demokrasi yang dilakukan oleh kaum Borjuis, termasuk hak Azasi tradisional
untuk berbicara berkumpul dan beragama. Penolakan terhadap kediktatoran
proletar dimaksudkan untuk mendramatisasi pemisahan diri kaum Eurokomunis dari
prinsip-prinsip Lenins, Salah satunya kaum Komunis Perancis yang menekankan
kesediaanya untuk menerima Nilai-nilai demokrasi seperti persaingan politik,
kekuasaan, pemerintahan mayoritas dan perubahan dengan jalan damai.
3)
Aliansi Politik dan Pemerintahan
koalisi: Kaum Eurokomunis bersedia membentuk koalisi dengan partai
sayap kiri dan tengah pendukung demokrasi dan membentuk pemerintahan koalisi
dengan mereka seperti yang dinyatakan dalam deklarasi 1975. Praktek kerja sama
dengan kelompok non revolusioner mempunyai tujuan untuk mengadakan infiltrasi
dan subversi telah menjadi teknis komunis sejak lama dalam arti kerja sama yang
dilakukan bukan gtanpa tujuan yang jelas.
D.
Teori dan Praktek sosialisme
1.
Unsur- unsur Dalam Pemikiran dan
Kebijakan Sosialis
Sosialisme
tidak memiliki doktrin tertentu yang bersifat mengikat namun garis-garis besar
pemikiran dan kebijakan sosialis dapat dilihat dari tulisan-tulisan ahli
sosialis dan kebijakan partai sosialis. Jadi kekuatan dan kelemahan utama
sosialisme ini terletak dalam kenyataan, bahwa sistem itu tidak memiliki
doktrin yang pasti dan berkembang karena sumber-sumber yang saling bertentangan
dalam masyarakat yang merupakan wadah perkembangan sosialisme. Hal ini
tergambar jelas dalam gerakan sosialis inggris yang unsur-unsurnya adalah
sebagai berikut :
a)
Agama
Dalam
pembentukan gerakan sosialis pengaruh agama merupakan yang paling kuat. Gerakan
sosialis Kristen yang dipimpin oleh Frederick Maurice dan Charles Kingsley
mencapai puncak kejayaanya dalam pertengahan abad ke 19 dan menjadi sumber
penting untuk perkembangan Organesasi kelas buruh dan sosialis kemudian. Prinsisp
yang menjadi pedoman kaum sosialis Kristen adalah konsep yang mendasarkan bahwa
sosialisme harus diKristenkan dan diskristianitas harus disosialisasikan. Ciri
dari periode ini ialah kesungguhan tanggung jawab moral dan pengabdian tanpa
pamrih. Agama yang mengakui bahwa rahmat dan Iman merupakan syarat penting
untuk memperoleh keselamatan namun juga tetap menekan prilaku dan keselamatan
melalui karya atau usaha.
Pengaruh Agama
lainnya yang sangat penting di Inggris adalah Tradisi pembangkangan
keagamaan yang berwujud tidak seragam (Non Conformity) Bagi kelompok ini
Protestantisme berarti kebebasan hati nurani Individu dan kebebasan untuk
menggabungkan diri dalam serikat-serikat dengan keyakinan yang sama secara
sukarela. Pembangkangan keagamaan ini telah menjadi jembatan antara pembaharuan
yang terjadi dalam agama dan politik. Sosialisme Inggris telah membuktikan
kepada banyak kelompok sosialis negara-negara lain bahwa sosialisme agama
benar-benar bisa dibaurkan asalkan pembaharuan itu tetap dalam semangat
kebenaran.
b)
Idealisme Etis dan Estetis
Idealisme Etis
yang diungkapkan oleh beberapa penulis seperti John Ruskin dan William Morris
bukanlah satu program politik atau ekonomi tetapi merupakan pemberontakan
melawan kemelaratan, kebosanan dan kemiskinan hidup dibawah kapiltalisme
industri. Mereka menunjukan apa yang secara fisik dan moral salah menyangkut
peradaban yang dibangun diatas perselisihan dan kemelaratan, tetapi mereka tidak
merumuskan program untuk memperbaiki kondisi yang telah dikritiknya.
Pemberontakan
Estetika dan etis masa Inggris Victoria telah merusak rasa percaya diri dan
mendorong orang untuk mengkritik diri. Karena adanya keraguan dan kritik diri
itu banyak gagasan Sosialis yang positif dapat dikembangkan.
c)
Empiris Pabian
Empiris Pabian
ini merupakan ciri gerakan Sosialis Inggris yang paling Khas. Menurut Sidney
Webb sosilisme merupakan hasil yang tidak dapat dielakkan dari keberhasilan
Demokrasi, tetapi ia menandaskan bahwa kepastian yang datang secara bertahab
yang sangat berbeda dengan kepastian revolusi yang dicanangkan oleh Marx dalam
wujud perubahan Katastropis
Masyarakat
Fabian beranggapan kalau kelas menengah dan kelas diantaranya tidak
diperlihatkan kelogisan dan keadilan yang di tampilkan oleh seruan-seruan pokok
dalam pemikiran dan kebijakan sosialis
Fabianisme
sering digambarkan sebagai pembaharuan tanpa kebencian pembangaunan kembali
masyarakat tanpa perang kelas, Empirisme politik tanpa dogma atau Fanatisme.
Meskipun organesasinya kecil namun masyarakat Fabian membawa pengaruh yang
besar.
d)
Liberalisme
Liberalisme
menjadi sumber yang semakin penting bagi sosialisme terutama sejak partai
Liberal merosot perananya diberbagai negara. Dari segi temperamen banyak
penganut Liberal yang memenuhi kesulitan untuk bergabung dengan gerakan
sosialis.
Perdagangan
bebas yang merupakan cita-cita penting dari Liberalisme Inggris abad ke 19
tidak muncul lagi sebagai kepentingan politik baik golongan konservativ
maupun buruh mempunyai Komitmen pada bentuk proteksi tarif, bahkan
orang-orang Liberal sudah menyadari bahwa perdagangan bebas tidak penting lagi.
Banyak orang Liberal yang bergabung dengan Partai Buruh atau memberikan
suaranya untuk partai buruh dan menganggap dirinya sebagai orang sosialis
murni. Uberalisme telah memberi banyak sumbangan yang dapat tahan lama bagi
sosialisme Inggris. Karena pengaruh Liberalisme para pemimpin sosialis menjadi
lebih moderat dan kurang terpaku pada doktrin. Dengan pengaruh tersebut mereka
lebih menghargai kebebasan Individu. Liberalisme telah merubah partai buruh
menjadi sebuah Partai Nasional bukan partai yang didasarkan pada kelas dan
pembahasan akan tercapai tanpa kedengkian dan kebencian.
E.
Praktek Sosialisme di Indonesia
Setiap
pemikiran besar akan mempengruhi seluruh aspek kehidupan manusia, seperti
halnya kapitalisme, nasionalisme, sosialisme, dll. Sosialisme di kenal setelah
terjadinya revolusi Prancis di Prancis. Sosialisme atau sosialism memiliki arti kemasyarakatan. Pemikiran mengenai
soialisme ini sendiri membawa dampak yang besar di dunia dalam menghapuskan
pemikiran mengenai kapitalisme di beberapa negara, termasuk Indonesia. Di
Indonesia sendiri dampak adanya pemikiran terjadi tidak hanya dalam aspek
politik, tetapi juga aspek ekonomi dan sosial. Menurut Soekarno (dalam
Lemhanas, 2005: 208) menjelaskan bahwa sosio-nasionalisme adalah nasionalisme
dalam politik dan ekonomi. Yaitu negara yang di dalamnya tiada eksploitasi
manusia oleh manusia, tiada eksploitasi pula manusia oleh negara, tiada
kaapitalisme, tiada kemiskinan, tiada perbudakan, tiada wanita yang setengah
mati sengsara karena memikul beban yang dobel.
Dalam suatu
negara yang menggunakan paham sosialis sebagai ideologinya, maka apapun yang
dilakukan baik aspek ekonomi, politik, sosial,dll harus untuk kepentingan
bersama terutama untuk rakyat. Sebab sosialisme ialah suatu pemikiran yang
digunakan untuk menghapus kelas-kelas sosial dan sosialisme ini dalam
menjalankan kehidupanya digunakan untuk kepentingan bersama. Artinya sumber
daya alam, sarana-prasarana yang ada di suatu negara bisa digunakan oleh sisapa
saja tanpa memandang kelas.
Di Indonesia sendiri, dalam bidang
politik misalnya dapat kita ketahui pasca Kemerdekaan RI terbentuk partai yang
berideologi sosialis. Partai tersebut bernama Partai Sosialis Indonesia (PSI)
yang dibentuk dan diketuai oleh Sutan Syahrir. Awalnya partai ini merupakan
gabungan dari Partai Sosialis yang diketuai oleh Amir Syarifudin dan Partai
Rakyat Sosialis yang di dirikan oleh Amir Syarifudin kemudian membentuk Partai
Sosialis pada tahun 1945. Setelah itu terjadilah perpecahan antara kelompok
Amir Syarifudin Hingga terbentuklah partai baru yakni Partai Sosialis Indonesia
yang dididrikan oleh Sutan Syahrir. Sebenarnya partai ini sama-sama
berideologikan sosialis yaitu segala bentuk tindakanya berdasarkan kepentingan
bersama.
Dalam Manifesto Politik RI, Soekarno
berpendapat bahwa masa depan Revolusi indonesia ialah bukan Kpitalisme atau
Feodalisme melainkan Sosialisme. Artinya dalam kehidupan masyarakat Indonesia
harus adil dan makmur seperti yang ada dalam tujuan ideologi sosialis. Oleh
sebab itu, dari pendapat Soekarno tersebut juga ada dalam Pancasila Sila ke-5
yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Masyarakat Indonesia. Dari Sila ke-5
tersebut kita juga tahu bahwa ada unsur paham sosialisme. Dalam artian saat
merumuskan sila-sila dalam pancasila tersebut paham sosialisme telah digunakan
dalam memikirkan sila-sila Pancasila.
Sebenarnya antara Sosialisme dan
Demokrasi juga tidak dapat dipisahkan. Sosialisme dan Demokrasi sama-sama
bertujuan segala bentuk aspek kehidupan berdasarkan untuk rayat, adil dan
makmur. Oleh sebab itu Sistem pemerintahan di Indonesia sendiri pernah
menggunakan Sistem Pemerintahan Demokrasi Terpimpin. Demokrasi Terpimpin
disebut juga demokrasi terbuka yang artinya dalam hal memilih seorang pemimpin
harus adil, terbuka, dan bebas. Adanya sifat yang adil dalam Demokrasi
Terpimpin ini merupakan wujud dari pemikiran Sosialisme. Selin itu, dalam era
moderen ini, munculnya partai Demokrat juga merupakan dampak dari adanya paham
Sosialisme.
Dalam bidang sosial sendiri, dengan
adanya pemikiran mengenai Sosialisme, berdampak besar pula bagi kehidupan
masyarakat Indonesia. Kehidupan sosial masyarakat Indonesia yang saling gotong
royong misalnya juga berakar pada pemikiran sosialisme. Selain itu masyarakat
di Indonesia juga tidak mengenal kelas-kelas sosial yang mencolok seperti di
negara-negara yang menganut paham kapitalisme. Hal ini terbukti bahwa semua
masyarakat boleh mengenyam pendidikan tanpa membedakan kelas sosialnya. Di
dalam sekolah-sekolah itu juga tidak dibedakan mana kelas untuk orang kalangan
atas, menengah atau bawah, semuanya sama menggunakan seragam yang sama dan
mendapat perlakuan yang sama. Dalam menggunakan sarana dan prasarana yang
disediakan oleh pemerintah juga dapat digunakan oleh semua masyarakat. Tidak
ada transportasi umum, rumah sakit, tempat ibadah,dll untuk kalangan-kalangan
tertentu, semuanya diberlakukan sama. Selain itu di dalam pasal pada UUD 1945
juga dijelaskan bahwa setiap individu berhak untuk diberi kebebasan dalam
bebicara, berkumpul,beragama,dll.
Sedangkan dalam bidang
ekonomi,Individu boleh memiliki harta kekayaan pribadi, seperti halnya
Indonesia kecuali perusahaan-perusahaan besar dikelola oleh Negara seperti
perusahaan listrik, air minum,dll . Selain itu dalam ekonomi sosialis segala
bentuk perekonomian diperuntukkan untuk rakyat. Undang-undang dasar negara kita sudah dari semulanya berdasarkan
kolektivisme, bedasarkan sosialisme Indonesia. Ketentuan-ketentuan ini menjadi
pedoman pula bagi orang-orang atau badan politik yang menentukan politik
perekonomian dan bagi pegawai pelaksana yang tugasnya mengerjakan. Apabila
dijalankan sungguh-sungguh, tujun sosialisme yang terdekat aakan tercaapai,
yaitu rakyat Indonesia terlepas dari kesengsaraan hidup dan tiap-tiap orang
terjamin penghidupannya (Isei, 2005: 128). Di Indonesia
sendiri, baik penanam modal di Indonesia, baik pengusaha dalam maupun luar
negeri diatur oleh negara dalam menjalankanya. Sehingga mereka tidak berjalan
secara pribadi. Kemudian dalam pasal 33 UUD 1945 juga diatur mengenai Sumber
Daya Alam (SDA) merupakan milik bersama. Dari pasal tersebut terdapat unsur
pemikiran Sosialisme. Jadi Sosialisme sangat mempengaruhi berbagai aspek
kehidupan Bangsa Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Abdulgani, Roeslan: 1963. Sosialisme
Indonesia. Jakarta: Yayasan Prapantja. (Online), (www.googlebooks.com)
diakses 25 November 2014.
Firdaus Syam. 2007. Pemikiran Filsafat Barat: Sejarah, Filsafat,
Ideologi, dan Pengaruhnya terhadap Dunia Ke-3. Jakarta: Bumi Akasara.
Gors, Andre. 1994. Capitalism, Socialism, Ecology. USA: Verso,
(Online), (www.googlebooks.com)
diakses tanggal 25 November 2014.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar