Kamis, 29 Mei 2014

Resensi Buku Garis Besar Sejarah Amerika

1.                  Judul Buku                  : Garis Besar Sejarah Amerika
2.                  Penulis                         : Dr. Wood Gray
3.                  Hal                              : 224
4.                  Teks                             : Non fiksi
5.                  Pendahuluan               :

Buku ini menjelaskan dan membrikan suatu kajian materi yang menarik, dengan penyajiannya yang lengkap bersamaan dengan arsip-arsip yang jelas di dalamnya. Tidak lupa buku ini mempunyai dasar yang kuat dengan apa yang telah dikonsultasikan bersama si penulis yakni Dr. Wood Gray.

6.                  Kelebihan buku           :

Buku ini menyajikan materi-materi, informasi, dan berita (pengetahuan), dengan cakupan yang cukup luas, mempunyai kelengkapan materi yang signifikan, dan memiliki dasar-dasar Ilmu Pengetahun yang berarti, jadi buku ini juga dapat dikatakan memiliki nilai lebih.

7.                  Kelemahan buku         :

Dibalik kelebihan buku ini juga tidak dapat dikatakan sepenuhnya sempurna, masih saja terdapat hal-hal yang membuat pembaca mengalami kesulitan, dan prlu membaca berulang-ulang untuk dapat memahaminya, seperti halnya, yakni ; alur ceritra yang kurang tersusun secara Kronlogis; bahasa yang digunakan cukup tinggi; serta artikulasi yang bisa dikatakan masih kurang dipaparkan.

8.                  Isi Resensi                   :

A.                 Amerika Setelah Revolusi
John Adams Presiden kedua Amerika Serikat menegaskan bahwa sejarah Revolusi Amerika telah dimulai sejak tahun 1620. Revolusi menurutnya bahkan sudah dimulai sebelum perang meletus. Revolusinya terdapat di dalam pikiran dan hati rakyat. Prinsip serta semangat yang membawa rakyat Amerika untuk memberontak, tambahnya, harus ditelusur kembali sampai 200 tahun yang lalu dan dicari di dalam sejarah Negara ini semenjak berdirinya perkebunan yang pertama di Amerika.
Keberhasilan revolusi memberikan kesempatan kepada orang Amerika guna menyusun suatu bentuk hukum bagi cita-cita politik mereka sebagaimana diungkapkan dalam Deklarasi Kemerdekaan, dan untuk menampung beberapa tuntutan mereka melalui konstitusi negara bagian. Kini orang Amerika sudah begitu terbiasa hidup di bawah konstitusi tertulis sehingga mereka sudah tidak merasakannya lagi. Namun sebenarnya konstitudi tertulis dilahirkan di Amerika dan konstitusi merekalah yang pertama dalam sejarah. Di dalam semua negara bagian yang bebas, konstitusi bersifat mutlak.
Dengan berakhirnya Revolusi, Amerika Serikat harus menghadapi lagi persoalan-persoalan lama dengan daerah barat yang belum dipecahkan, yakni masalah “imperium”, dengan segala kerumitannya mengenai tanah, perdagangan bulu hewan, indian, permukiman, dan pemerintahan daerah-daerah cabang. Sebelum perang, beberapa koloni telah mengklaim tanah-tanah yang luas serta sering saling-tindih di seberang Appalachia. Bagi mereka yang belum sempat memasangkan klaim demikian, wilayah yang kaya itu terasa kurang adil pembagiannya.
Pasal-pasal konfederasi, yaitu suatu persetujuan formil yang telah mempersatukan secara longgar- koloni-koloni sejak tahun 1781, menyajikan jalan pemecahan. Di bawah pasal-pasal tersebut, suatu sistem pemerintahan sendiri yang terbatas menentukan organisasi Wilayah Barat Laut yang semula merupakan wilayah distrik tunggal, dan sekarang diperintah oleh seorang gubernur dan hakim-hakim yang diangkat oleh Kongres. Bila wilayah ini sudah memiliki penduduk laki-laki yang telah mencapai usia-pilih sejumlah 5.000 orang, ia berhak mempunyai badan legislatif yang terdiri dari dua tingkat yang lebih rendah dipilih oleh daerah sendiri. Disamping itu, ia dapat juga mengirim putusan ke Kongres tanpa hak suara.
Dari wilayah ini tidak akan dibentuk lebih dari lima atau kurang dari negara bagian, dan bilamana setiap negara bagian di antaranya mempunyai 60.000 warga bebas, ia akan di masukkaan ke dalam Uni dengan kedudukan yang sederajat dalam segala segi dengan negara-negara bagian. Enam buah pasal persetujuan antara negara-negara bagian asli dengan rakyat dan dengan negara bagian lain di dalam wilayah tersebut. Demikianlah suatu politik perkoloian baru yang berdasarkan prinsip kesederajatann telah diperkenalkan. Kebijakan politik itu membuang konsep lama bahwa koloni-koloni berdiri demi keuntungan negara induk dan dibawakan secara politik serta lebih rendah secara sosial. Demikianlah ketentuan modern dari ordinansi itu meletakkan dasar bagi politik tanah umum Amerika dan memungkinkan Amerika Serikat untuk meluaskan diri ke Barat sampai Samudera Pasifik, serta untuk mengembang dengan kesulitan yang tak seberapa besar dari 13 menjadi 50 negara bagian.
Pasal-pasal Konfederasi ternyata mengecewakan dalam hal pemecahan masalah-masalah yang lainnya. Sebuah kelemahan mencolok adalah kegagalannya menciptakan suatu pemerintahan yang benar-benar bersifat nasional bagi ketigabelas negara bagian yang telah mengarah kepada penyatuan semenjak para wakilnya bertwmu untuk pertama kalinya pada tahun 1774 guna menentang kekuasaan Inggris yang menindas itu.
B.                 Pembentukan Pemerintahan Nasional Baru
Pada tanggal 17 September 1787, sehabis berunding selama 16 minggu, Konstitusi yang telah selesai ittu ditanda tangani dengan persetujuan bulat segenap negara bagian yang hadir. Washington dan delegasi lain-lainnya terpegaruh oleh kehidatan saat itu duduk merenung dengan nikmatnya. Franklin memecah ketegangan tersebut dengan ungkapan yang khas. Konvensi telah menentukan bahwa setelah disetujui oleh kovensi-konvensi dalam sembilan dari 13 negara bagian, konstitusi memperoleh kekuatan hukum. Pengesahan Hak-hak segera menyebabkan negara-negara bagian yang semula masih ragu-ragu jadi mendukung konstitusi yang pada tanggal 25 Juni 1788 akhirnya disahkan. Kongres konferedasi merencanakan pemilihan presiden yang pertama, dan menatapkan tanggal 4 Maret 1789 sebagai hari dilahirkannya pemerintahan baru.
 George Washington yang dengan suara bulat akhirnya dipilih sebagai Presiden. Pada tanggal 30 April 1789, Washington mengambil sumpah jabatan, ia bersumpah untuk dengan setia melaksanakan tugas-tugas Presiden dengan sebaik-baiknya sesuai dengan kemampuannya, guna mempertahankan, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika Serikat.
Kini sebuah republik yang penuh semangat beranjak memulai karirnya. Masalah-masalah ekonomi akibat peperangan sedang mendapat penyelesaiannya, dan negara kini kian berkembang. Imigrasi orang eropa datang berbondong-bondong, ladang-ladang yang baik dapat di beli dengan murah, tenaga kerja sangat di butuhkan. Bentangan-bentangan lembah yang kaya dari daerah attas New York, Pennsylvania, dan Virginia segera menjadi daerah-daerah ladang gandum yang luas.
Meskipun salahsatu tugas pertama yang harus dipenuhi adalah untuk mengkokohkan ekonomi dalam negei dan membuat Uni menjadi terjamin secara finansial, negara muda itu tidak dapat mengabaikan peristiwa-peristiwa politik luar negeri. Kejadian-kejadian di Eropa ternyata mengancam tujuan ini, hingga pada bulan April 1793 terpetik berita bahwa pergolakan ini juga merupakan masalah dalam politik Amerika. Prancis memaklumkan perang kepada Britania Raya dan Spanyol, dan Warganegara Genet datang ke Amerika Serikat selaku menteri dari Republik Prancis.
Amerika masih merupakan sekutu yang resmi dari Perancis, dan merasa berhutang budi atas bantuannya dalam Perang Kemerdekaan. Tetapi meskipun rakyat dan pemerintah berpihak pada Prancis. Peristiwa Genet ini merenggangkan hubungan Amerika dengan Prancis dalam pada itu hubungan dengan Britania  Raya pun masih jauh dari memuaskan. Pasukan-pasukan Inggris masih menduduki benteng-benteng di daerah Barat, harta yang diangkut oleh prajurit-prajurit Inggris dalam masa revolusi belum juga dikembalikan maupun dibayar, dan angkatan laut Inggris mengacaukan perdagangan Amerika. Kemudian Washington mengirimkan Mahkama Agungnya John Jay untuk menyelesaikannya namun tidak menemui titik temu dalam perundingannya, sehingga menimbulkan kekecewaan umum. Akhirnya Washington mengundurkan diri pada tahun 1797 dan di gantikan oleh wakilnya John Adams. Hingga pada tahun 1800, Amerika yang tidak puas dengan politik dalam negeri Adam dan menginginkan suatu  perubahan. Dan kemudian ditunjuklah sosok pemimpin baru yakni Jefferson. Karena daya tariknya mengenai idealisme Amerika, Jefferson mendapat sambutan yang amat hangat dari rakyat Amerika. Kepopuleran Jefferson yang tersebar  menjamin bahwa ia terpilih lagi dalam tahun 1804. Dalam masa jabatannya, kedua yang dimulai pada tahun 1805, Jefferson memaklumkan sikap netral Amerika dalam pertikaian antara Briania Raya dan Prancis, yang kesatuan-kesatuannya memasang Blokade yang memberikan pukulan keras terhadap perdagangan Amerika. Akhirnya Jefferson membujuk kongres untuk mengeluarkan Undang-undang Embergo yang melarang perdagangan Internasional, namun hasilnya tidak membawa keberhasilan. Hingga pada tahun 1809, James Madison menggantikan Jefferson, namun hubungan dengan Britania semakin bertambah buruk.
C.                Perang Kedua
Amerika Serikat menderita perpecahan dalam negeri yang sangat gawat. Sementara daerah-daerah selatan dan barat menginginkan peperangan, pada umumnya New York dan New England menentangnya, perang dimaklumkan tatkala persiapan ketentaraan masih jauh dari lengkap. Hanya ada kurang dari 7.000 orang prajurit reguler yang terpencar-pencar luas dalam pos-pos sepanjang pantai dekat perbatasan Kanada, dan di daerah pedalaman yang terpencil. Prajurit-prajurit ini dibantu oleh laskar misili yang belum terlatih dan belum berdisiplin dalam beberaa negara bagian.
Permusuhan diulai dengan tiga gerakan penyerbuan ke Kanada yang apabila dilaksanakan dengan cara dan pada saat ynag tepat akan menimbulkan serangan serempak terhadap Montreal. Gerakan tahun 1813 itu terpusat di sekitar danau Erie di egara bagian New York, Jenderal William Henry Harrison memimpin sepasukan laskar milisi sukarelawan, dan tentara reguler dari kentucky dengan tujuan merebut kembali Detroit. Kini seluruh wilayah pun berhasil dikuasai oleh Amerika bersamaan dengan invasi Inggris yang terdiri dari 10.000 orang itu mengundurkan diri ke Kanada.
Akhirnya perang berakhir dengan diselenggarakannya Perjanjian Ghent yang menentukan dihentikannya permusuhan, dikembalikannya daerah-daerah yang tersebut dan dibentuknya komisi yang menyelesaikan persengketaan perbatasan. Kemenangan dramatis yang dicapai oleh Andrew Jackson di New Orleans atas suatu pasukan Inggris yang kuat terjadi setelah perjanjian tersebut ditandatangani, tetapi sebelum hal itu diketahui oleh Amerika.
Dalam Arti tertentu Perang 1812 merupakan perang kemerdekaan yang kedua, karena sebelum itu Amerika Serikat belum diberi kedudukan yang sederajat dalam keluarga Bangsa-bangsa. Setelah perjanjian yang mengakhiri perang tersebut, perlakuan yang patut sebagai negara merdeka selalu diberikan orang kepada Amerika Serikat. Sebagian besar kesulitan paling berat yang semenjak revolusi dihadapi oleh Republik muda itu sekarang sudah lenyap. Persatuan nasional telah membawa keseimbangan antara kebebasan dan ketertiban. Dengan hutang nasional yang hanya tinggal sedikit, benua perawan yang menunggu digarap, prospek perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan sosial, membentang di hadapan Bangsa.
Ketika persekutuan memusatkan perhatian mereka ke Spanyol beserta koloni-koloninya di Dunia Baru, keyakinan Amerika Serikat terhadap kemampuan pemerintah-pemerintah baru Amerika Selatan untuk tetap tegak, tergoncang dengan hebat. Bagi pemerintah Amerika Serikat setelah menjalankan politik bertahun-tahun tidak campur tangan seperti apa yang dianjurkann oleh Washington, Hamilton, Jafferson, John Adams dan lain-lain, hal ini meruopakan usaha terang-terangan kekuatan Eropa untuk menduduki Wilayah yang telah memerdekakan diri dari para tuannya yang dulu.
D.                Perluasan ke Barat dan Peradaban Regional
Berdasarkan kajian politik, politik ini disebut dengan masa kepuasan, yang mana kesadaran nasional nampak semakin kuat berkat bertumbuhnya kesusastraan asli Amerika. Pada masa ini, orang dihargai bukan berdasarkan latar belakang, harta warisan, atau pendidikan melainkan atas diri mereka sendiri dan atas kemampuan mereka sendiri. Setelah sampai tahun 1808 banyak mengira bahwa perubudakan berakhir, akan tetapi ternyata meleset, bahkan perbudakan jauh lebih menguntungkan daripada sebelum tahun 1790. Hingga akhirnya James Maonroe menggantikan James Medison sebagai Presiden, hingga tanggal 2 Desember 1823, kongres Monroe mengucapkan amanat yang merupakan salah satu doktrin Monroe, yakni :
1)                  Benua-benua di Amerika tidak boleh dijadikan subyek kolonisasi oleh negara manapun;
2)                  Sistem politik Negara persekutuan secara hakiki dibedakan;
3)                  Kita tidak akan pernah melakukan suatu politik campur tangan dengan negara atau bangsa Eropa manapun;
4)                  Kita tidak akan pernah ikut campur dengan sesuatu yang tidak sesuai dengan sistem poltik kita.
Sampai menjelang masa jabatannya, Jackson berhadapan dengan South Carolina, hingga pada tahun 1829 ketika Jacson menjadi Presiden, suatu arus kegelisahan dan kerusuhan masih saja dihadapi. Semangat Reformasi Amerika, meskipun mempunyai akar-akarnya sendiri, sepenuhnya sejalan dengan gelombang ini. Pergolakan demokratis dalam politik yang dicerminkan oleh dipilihnya Jackson ini hanya merupakan suatu tahap saja dalam perjuangan rakyat kecil untuk mencapai hak serta kesempatan yang lebih besar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar