1.
Judul Buku : Garis Besar Sejarah Amerika
2.
Penulis :
Dr. Wood Gray
3.
Hal : 224
4.
Teks : Non fiksi
5.
Pendahuluan :
Buku ini menjelaskan dan membrikan suatu kajian materi
yang menarik, dengan penyajiannya yang lengkap bersamaan dengan arsip-arsip
yang jelas di dalamnya. Tidak lupa buku ini mempunyai dasar yang kuat dengan
apa yang telah dikonsultasikan bersama si penulis yakni Dr. Wood Gray.
6.
Kelebihan buku :
Buku ini menyajikan materi-materi, informasi, dan berita
(pengetahuan), dengan cakupan yang cukup luas, mempunyai kelengkapan materi
yang signifikan, dan memiliki dasar-dasar Ilmu Pengetahun yang berarti, jadi
buku ini juga dapat dikatakan memiliki nilai lebih.
7.
Kelemahan buku :
Dibalik kelebihan buku ini juga tidak dapat dikatakan
sepenuhnya sempurna, masih saja terdapat hal-hal yang membuat pembaca mengalami
kesulitan, dan prlu membaca berulang-ulang untuk dapat memahaminya, seperti
halnya, yakni ; alur ceritra yang kurang tersusun secara Kronlogis; bahasa yang
digunakan cukup tinggi; serta artikulasi yang bisa dikatakan masih kurang
dipaparkan.
8.
Isi Resensi :
A.
Amerika Setelah
Revolusi
John Adams Presiden kedua Amerika Serikat menegaskan
bahwa sejarah Revolusi Amerika telah dimulai sejak tahun 1620. Revolusi
menurutnya bahkan sudah dimulai sebelum perang meletus. Revolusinya terdapat di
dalam pikiran dan hati rakyat. Prinsip serta semangat yang membawa rakyat
Amerika untuk memberontak, tambahnya, harus ditelusur kembali sampai 200 tahun
yang lalu dan dicari di dalam sejarah Negara ini semenjak berdirinya perkebunan
yang pertama di Amerika.
Keberhasilan revolusi memberikan kesempatan kepada orang
Amerika guna menyusun suatu bentuk hukum bagi cita-cita politik mereka
sebagaimana diungkapkan dalam Deklarasi Kemerdekaan, dan untuk menampung
beberapa tuntutan mereka melalui konstitusi negara bagian. Kini orang Amerika
sudah begitu terbiasa hidup di bawah konstitusi tertulis sehingga mereka sudah
tidak merasakannya lagi. Namun sebenarnya konstitudi tertulis dilahirkan di
Amerika dan konstitusi merekalah yang pertama dalam sejarah. Di dalam semua
negara bagian yang bebas, konstitusi bersifat mutlak.
Dengan berakhirnya Revolusi, Amerika Serikat harus
menghadapi lagi persoalan-persoalan lama dengan daerah barat yang belum
dipecahkan, yakni masalah “imperium”,
dengan segala kerumitannya mengenai tanah, perdagangan bulu hewan, indian,
permukiman, dan pemerintahan daerah-daerah cabang. Sebelum perang, beberapa
koloni telah mengklaim tanah-tanah yang luas serta sering saling-tindih di
seberang Appalachia. Bagi mereka yang belum sempat memasangkan klaim demikian,
wilayah yang kaya itu terasa kurang adil pembagiannya.
Pasal-pasal konfederasi, yaitu suatu persetujuan formil
yang telah mempersatukan secara longgar- koloni-koloni sejak tahun 1781,
menyajikan jalan pemecahan. Di bawah pasal-pasal tersebut, suatu sistem
pemerintahan sendiri yang terbatas menentukan organisasi Wilayah Barat Laut
yang semula merupakan wilayah distrik tunggal, dan sekarang diperintah oleh
seorang gubernur dan hakim-hakim yang diangkat oleh Kongres. Bila wilayah ini
sudah memiliki penduduk laki-laki yang telah mencapai usia-pilih sejumlah 5.000
orang, ia berhak mempunyai badan legislatif yang terdiri dari dua tingkat yang
lebih rendah dipilih oleh daerah sendiri. Disamping itu, ia dapat juga mengirim
putusan ke Kongres tanpa hak suara.
Dari wilayah ini tidak akan dibentuk lebih dari lima atau
kurang dari negara bagian, dan bilamana setiap negara bagian di antaranya
mempunyai 60.000 warga bebas, ia akan di masukkaan ke dalam Uni dengan
kedudukan yang sederajat dalam segala segi dengan negara-negara bagian. Enam
buah pasal persetujuan antara negara-negara bagian asli dengan rakyat dan
dengan negara bagian lain di dalam wilayah tersebut. Demikianlah suatu politik
perkoloian baru yang berdasarkan prinsip kesederajatann telah diperkenalkan.
Kebijakan politik itu membuang konsep lama bahwa koloni-koloni berdiri demi
keuntungan negara induk dan dibawakan secara politik serta lebih rendah secara
sosial. Demikianlah ketentuan modern dari ordinansi itu meletakkan dasar bagi
politik tanah umum Amerika dan memungkinkan Amerika Serikat untuk meluaskan
diri ke Barat sampai Samudera Pasifik, serta untuk mengembang dengan kesulitan
yang tak seberapa besar dari 13 menjadi 50 negara bagian.
Pasal-pasal Konfederasi ternyata mengecewakan dalam hal
pemecahan masalah-masalah yang lainnya. Sebuah kelemahan mencolok adalah
kegagalannya menciptakan suatu pemerintahan yang benar-benar bersifat nasional
bagi ketigabelas negara bagian yang telah mengarah kepada penyatuan semenjak
para wakilnya bertwmu untuk pertama kalinya pada tahun 1774 guna menentang
kekuasaan Inggris yang menindas itu.
B.
Pembentukan Pemerintahan Nasional Baru
Pada tanggal 17 September 1787, sehabis berunding selama
16 minggu, Konstitusi yang telah selesai ittu ditanda tangani dengan
persetujuan bulat segenap negara bagian yang hadir. Washington dan delegasi
lain-lainnya terpegaruh oleh kehidatan saat itu duduk merenung dengan
nikmatnya. Franklin memecah ketegangan tersebut dengan ungkapan yang khas.
Konvensi telah menentukan bahwa setelah disetujui oleh kovensi-konvensi dalam sembilan
dari 13 negara bagian, konstitusi memperoleh kekuatan hukum. Pengesahan Hak-hak
segera menyebabkan negara-negara bagian yang semula masih ragu-ragu jadi
mendukung konstitusi yang pada tanggal 25 Juni 1788 akhirnya disahkan. Kongres
konferedasi merencanakan pemilihan presiden yang pertama, dan menatapkan
tanggal 4 Maret 1789 sebagai hari dilahirkannya pemerintahan baru.
George Washington
yang dengan suara bulat akhirnya dipilih sebagai Presiden. Pada tanggal 30
April 1789, Washington mengambil sumpah jabatan, ia bersumpah untuk dengan
setia melaksanakan tugas-tugas Presiden dengan sebaik-baiknya sesuai dengan
kemampuannya, guna mempertahankan, melindungi, dan membela Konstitusi Amerika
Serikat.
Kini sebuah republik yang penuh semangat beranjak memulai
karirnya. Masalah-masalah ekonomi akibat peperangan sedang mendapat
penyelesaiannya, dan negara kini kian berkembang. Imigrasi orang eropa datang
berbondong-bondong, ladang-ladang yang baik dapat di beli dengan murah, tenaga
kerja sangat di butuhkan. Bentangan-bentangan lembah yang kaya dari daerah
attas New York, Pennsylvania, dan Virginia segera menjadi daerah-daerah ladang
gandum yang luas.
Meskipun salahsatu tugas pertama yang harus dipenuhi
adalah untuk mengkokohkan ekonomi dalam negei dan membuat Uni menjadi terjamin
secara finansial, negara muda itu tidak dapat mengabaikan peristiwa-peristiwa
politik luar negeri. Kejadian-kejadian di Eropa ternyata mengancam tujuan ini,
hingga pada bulan April 1793 terpetik berita bahwa pergolakan ini juga merupakan
masalah dalam politik Amerika. Prancis memaklumkan perang kepada Britania Raya
dan Spanyol, dan Warganegara Genet datang ke Amerika Serikat selaku menteri
dari Republik Prancis.
Amerika masih merupakan sekutu yang resmi dari Perancis,
dan merasa berhutang budi atas bantuannya dalam Perang Kemerdekaan. Tetapi
meskipun rakyat dan pemerintah berpihak pada Prancis. Peristiwa Genet ini
merenggangkan hubungan Amerika dengan Prancis dalam pada itu hubungan dengan
Britania Raya pun masih jauh dari
memuaskan. Pasukan-pasukan Inggris masih menduduki benteng-benteng di daerah
Barat, harta yang diangkut oleh prajurit-prajurit Inggris dalam masa revolusi
belum juga dikembalikan maupun dibayar, dan angkatan laut Inggris mengacaukan
perdagangan Amerika. Kemudian Washington mengirimkan Mahkama Agungnya John Jay
untuk menyelesaikannya namun tidak menemui titik temu dalam perundingannya,
sehingga menimbulkan kekecewaan umum. Akhirnya Washington mengundurkan diri
pada tahun 1797 dan di gantikan oleh wakilnya John Adams. Hingga pada tahun
1800, Amerika yang tidak puas dengan politik dalam negeri Adam dan menginginkan
suatu perubahan. Dan kemudian
ditunjuklah sosok pemimpin baru yakni Jefferson. Karena daya tariknya mengenai
idealisme Amerika, Jefferson mendapat sambutan yang amat hangat dari rakyat
Amerika. Kepopuleran Jefferson yang tersebar
menjamin bahwa ia terpilih lagi dalam tahun 1804. Dalam masa jabatannya,
kedua yang dimulai pada tahun 1805, Jefferson memaklumkan sikap netral Amerika
dalam pertikaian antara Briania Raya dan Prancis, yang kesatuan-kesatuannya
memasang Blokade yang memberikan pukulan keras terhadap perdagangan Amerika.
Akhirnya Jefferson membujuk kongres untuk mengeluarkan Undang-undang Embergo
yang melarang perdagangan Internasional, namun hasilnya tidak membawa
keberhasilan. Hingga pada tahun 1809, James Madison menggantikan Jefferson,
namun hubungan dengan Britania semakin bertambah buruk.
C.
Perang Kedua
Amerika Serikat menderita perpecahan dalam negeri yang
sangat gawat. Sementara daerah-daerah selatan dan barat menginginkan
peperangan, pada umumnya New York dan New England menentangnya, perang
dimaklumkan tatkala persiapan ketentaraan masih jauh dari lengkap. Hanya ada
kurang dari 7.000 orang prajurit reguler yang terpencar-pencar luas dalam
pos-pos sepanjang pantai dekat perbatasan Kanada, dan di daerah pedalaman yang
terpencil. Prajurit-prajurit ini dibantu oleh laskar misili yang belum terlatih
dan belum berdisiplin dalam beberaa negara bagian.
Permusuhan diulai dengan tiga gerakan penyerbuan ke
Kanada yang apabila dilaksanakan dengan cara dan pada saat ynag tepat akan
menimbulkan serangan serempak terhadap Montreal. Gerakan tahun 1813 itu
terpusat di sekitar danau Erie di egara bagian New York, Jenderal William Henry
Harrison memimpin sepasukan laskar milisi sukarelawan, dan tentara reguler dari
kentucky dengan tujuan merebut kembali Detroit. Kini seluruh wilayah pun
berhasil dikuasai oleh Amerika bersamaan dengan invasi Inggris yang terdiri
dari 10.000 orang itu mengundurkan diri ke Kanada.
Akhirnya perang berakhir dengan diselenggarakannya
Perjanjian Ghent yang menentukan dihentikannya permusuhan, dikembalikannya
daerah-daerah yang tersebut dan dibentuknya komisi yang menyelesaikan
persengketaan perbatasan. Kemenangan dramatis yang dicapai oleh Andrew Jackson
di New Orleans atas suatu pasukan Inggris yang kuat terjadi setelah perjanjian
tersebut ditandatangani, tetapi sebelum hal itu diketahui oleh Amerika.
Dalam Arti tertentu Perang 1812 merupakan perang kemerdekaan
yang kedua, karena sebelum itu Amerika Serikat belum diberi kedudukan yang
sederajat dalam keluarga Bangsa-bangsa. Setelah perjanjian yang mengakhiri
perang tersebut, perlakuan yang patut sebagai negara merdeka selalu diberikan
orang kepada Amerika Serikat. Sebagian besar kesulitan paling berat yang
semenjak revolusi dihadapi oleh Republik muda itu sekarang sudah lenyap.
Persatuan nasional telah membawa keseimbangan antara kebebasan dan ketertiban.
Dengan hutang nasional yang hanya tinggal sedikit, benua perawan yang menunggu
digarap, prospek perdamaian, kemakmuran, dan kemajuan sosial, membentang di
hadapan Bangsa.
Ketika persekutuan memusatkan perhatian mereka ke Spanyol
beserta koloni-koloninya di Dunia Baru, keyakinan Amerika Serikat terhadap
kemampuan pemerintah-pemerintah baru Amerika Selatan untuk tetap tegak,
tergoncang dengan hebat. Bagi pemerintah Amerika Serikat setelah menjalankan
politik bertahun-tahun tidak campur tangan seperti apa yang dianjurkann oleh
Washington, Hamilton, Jafferson, John Adams dan lain-lain, hal ini meruopakan
usaha terang-terangan kekuatan Eropa untuk menduduki Wilayah yang telah
memerdekakan diri dari para tuannya yang dulu.
D.
Perluasan ke Barat dan Peradaban Regional
Berdasarkan kajian politik, politik ini disebut dengan
masa kepuasan, yang mana kesadaran nasional nampak semakin kuat berkat
bertumbuhnya kesusastraan asli Amerika. Pada masa ini, orang dihargai bukan
berdasarkan latar belakang, harta warisan, atau pendidikan melainkan atas diri
mereka sendiri dan atas kemampuan mereka sendiri. Setelah sampai tahun 1808
banyak mengira bahwa perubudakan berakhir, akan tetapi ternyata meleset, bahkan
perbudakan jauh lebih menguntungkan daripada sebelum tahun 1790. Hingga
akhirnya James Maonroe menggantikan James Medison sebagai Presiden, hingga
tanggal 2 Desember 1823, kongres Monroe mengucapkan amanat yang merupakan salah
satu doktrin Monroe, yakni :
1)
Benua-benua di
Amerika tidak boleh dijadikan subyek kolonisasi oleh negara manapun;
2)
Sistem politik
Negara persekutuan secara hakiki dibedakan;
3)
Kita tidak akan
pernah melakukan suatu politik campur tangan dengan negara atau bangsa Eropa
manapun;
4)
Kita tidak akan
pernah ikut campur dengan sesuatu yang tidak sesuai dengan sistem poltik kita.
Sampai menjelang masa jabatannya, Jackson berhadapan
dengan South Carolina, hingga pada tahun 1829 ketika Jacson menjadi Presiden,
suatu arus kegelisahan dan kerusuhan masih saja dihadapi. Semangat Reformasi
Amerika, meskipun mempunyai akar-akarnya sendiri, sepenuhnya sejalan dengan
gelombang ini. Pergolakan demokratis dalam politik yang dicerminkan oleh
dipilihnya Jackson ini hanya merupakan suatu tahap saja dalam perjuangan rakyat
kecil untuk mencapai hak serta kesempatan yang lebih besar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar